Investor Antisipasi Calon Menkeu AS, Dolar Melemah Lawan Rupiah

- Rupiah menguat 17 poin terhadap dolar AS, ditutup pada level Rp15.857 per dolar AS
- Nilai tukar rupiah juga mengalami penguatan berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), ditutup pada level Rp15.848 per dolar AS
- Pasar menantikan pengumuman Presiden terpilih Donald Trump mengenai pilihan Menteri Keuangan, dengan kontrak berjangka menunjukkan peluang 60 persen akan The Fed melonggarkan suku bunga sebesar seperempat poin pada Desember
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah berhasil mempertahankan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (18/11/2024) sore.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang rupiah ditutup pada level Rp15.857 per dolar AS, menguat 17 poin atau setara dengan penurunan 0,11 persen dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya di Rp15.874.
1. Rupiah juga menguat di kurs referensi Bank Indonesia
Pada penutupan perdagangan Senin (18/11/2024), nilai tukar rupiah juga mengalami penguatan terhadap dolar AS berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).
Rupiah ditutup pada level Rp15.848 per dolar AS, menguat sebesar 40 poin dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada Jumat (15/11/2024), yang berada di level Rp15.888.
Jisdor adalah kurs referensi resmi yang dirilis oleh Bank Indonesia. Kurs ini menunjukkan nilai tukar rata-rata rupiah terhadap dolar AS yang didapatkan dari transaksi antarbank di pasar valas.
2. Pelaku pasar antisipasi menteri keuangan pilihan Trump
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyebut pasar sangat menantikan pengumuman Presiden terpilih Donald Trump mengenai pilihan Menteri Keuangan, dengan Howard Lutnick, CEO Cantor Fitzgerald, dan investor Scott Bessent sebagai kandidat utama.
Analis umumnya berasumsi kebijakan Trump, seperti tarif perdagangan, pengurangan imigrasi, dan pemotongan pajak yang didanai utang, akan bersifat inflasioner. Hal itu dapat membatasi ruang bagi Federal Reserve (The Fed) untuk melakukan pemotongan suku bunga lebih lanjut.
Kontrak berjangka saat ini menunjukkan peluang 60 persen akan The Fed melonggarkan suku bunga sebesar seperempat poin pada Desember, dan hanya memperkirakan pemotongan total 77 basis poin hingga akhir 2025, dibandingkan dengan lebih dari 100 basis poin beberapa minggu sebelumnya.
"Setidaknya tujuh pejabat Fed akan berbicara minggu ini dan para pedagang berasumsi mereka akan bersikap hati-hati terhadap pemotongan yang agresif," ujarnya.
3. Rupiah diproyeksikan lanjut menguat di perdagangan Selasa
Pada penutupan perdagangan sore ini, nilai tukar rupiah menguat 17 poin ke level Rp15.857 per dolar AS, setelah sebelumnya sempat menguat 30 poin dari penutupan sebelumnya.
Ibrahim memproyeksikan pada perdagangan Selasa (19/11/2024), rupiah akan bergerak fluktuatif namun cenderung menguat, dengan rentang antara Rp15.800 hingga Rp15.910 per dolar AS.