Karyawan Mengungsi, Operasional Perbankan di Wamena Masih Terbatas

Jakarta, IDN Times - Kericuhan yang terjadi di Wamena, Papua sejak Senin (23/9), ikut berdampak pada operasional perbankan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan industri perbankan di Wamena, Papua, masih beroperasi terbatas menyusul kericuhan yang terjadi sejak Senin (23/9).
Kericuhan yang dipicu aksi demo itu membuat banyak warga Wamena mengungsi ke wilayah lain. Hal itu membuat operasional perbankan di Wamena masih terbatas. Sebab, sebagian karyawan perbankan di Wamena ada yang ikut mengungsi.
"Kondisi yang kami terima bahwa keterbatasan buka operasional perbankan umumnya karena keterbatasan pegawai yang sebagian masih mengungsi ke Jayapura," kata Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/10).
1. OJK imbau operasional terbatas demi keselamatan

Terbatasnya operasional perbankan di Wamena juga merupakan imbauan dari OJK. Pengawas dan pengatur seluruh industri jasa keuangan itu ingin perbankan mengutamakan keselamatan pegawai. Pelaku industri juga diminta untuk memperhatikan dinamika keamanan di Wamena untuk membuka layanan perbankan.
2. Layanan penarikan tunai dan transaksi berjalan normal

Sekar menambahkan, beberapa jaringan sistem transaksi bank seperti mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sudah dapat beroperasi normal. Layanan mobile banking dan internet banking juga telah beroperasi normal.
"Sampai dengan saat ini bank yang ada di Wamena telah melaporkan buka secara operasional terbatas sehingga aktivitas ekonomi dapat segera pulih kembali utamanya di Wamena," ujar Sekar.
3. Korban kerusuhan Wamena

Sekedar informasi, data terakhir mencatat korban meninggal dunia akibat kerusuhan di Wamena mencapai 33 orang. Ribuan orang masyarakat sekitar mengungsi ke daerah lainnya di seputar Wamena.
Sementara itu dua orang terduga pelaku perusakan dan pembakaran kios-kios di Jalan Balusi, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Kamis (26/9), berhasil ditangkap aparat gabungan Polri dan TNI.