Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kepala Bapanas Beberkan Alasan Indonesia Setop Impor Jagung

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Pemerintah menyetop impor jagung untuk menyerap jagung hasil produksi dalam negeri.
  • Bapanas mengumpulkan stakeholder terkait dalam rapat koordinasi untuk komitmen penyerapan jagung, utamanya jagung pakan.
  •  

Jakarta, IDN Times - Pemerintah memutuskan menyetop impor jagung. Badan Pangan Nasional (Bapanas) pun memastikan Perum Bulog dan stakeholder terkait akan menyerap jagung hasil produksi dalam negeri.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, Bapanas pada Rabu (13/3/2024) lalu telah mengumpulkan stakeholder terkait dalam rapat koordinasi (rakor) untuk sama-sama berkomitmen melakukan penyerapan jagung, utamanya jagung pakan.

Rakor tersebut dihadiri oleh Kementerian Pertanian, Baintelkam Polri, Kemenko Bidang Perekonomian, Kantor Staf Presiden, Perum Bulog, Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GMT), Koperasi Putera Blitar, Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN), Pinsar Indonesia serta para pelaku pangan yang hadir secara daring.

1. Upaya antisipasi anjloknya harga jagung

Ilustrasi tanaman jagung. (Dok. Diskominfo Medan)

Pengentian impor dan penyerapan jagung hasil produksi dalam negeri dilakukan sebagai upaya mengantisipasi anjloknya harga jagung di tingkat produsen pada musim panen raya.

"Ini tentunya menyikapi angka produksi jagung yang semakin naik seiring panen raya," kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (16/3/2024).

Terlebih, dia menambahkan, ada surplus antara produksi dan konsumsi, sehingga progres positif harus dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga jagung di hulu maupun hilir.

Sementara untuk mempermudah koordinasi penyerapan jagung petani, Kementerian Pertanian dalam waktu dekat akan menyiapkan data lokasi panen, petani jagung, dan kelompok tani jagung secara by name by address untuk dapat dihubungkan kepada peternak mandiri, feedmill (pabrik pakan), dan nonfeedmill pada saat panen raya.

Arief menuturkan, sebelum panen raya jagung yang puncaknya diperkirakan pada April 2024, importasi jagung saat ini disetop untuk menjaga harga di tingkat petani tidak jatuh. Langkah ini juga guna memastikan penyerapan jagung produksi dalam negeri dapat berjalan secara optimal.

"Sering saya sampaikan bahwa concern kita adalah mengutamakan produksi dalam negeri, sehingga saat menjelang panen raya jagung seperti sekarang ini, pemerintah memutuskan untuk menghentikan importasi jagung pakan dan tentunya kita berharap kebutuhan pakan para peternak khususnya peternak mandiri dapat dipenuhi dari hasil panen petani kita," tutur Arief.

2. Impor jagung sebelumnya untuk bantu peternak

ilustrasi jagung (pexels.com/Irina Iriser)

Adapun Perum Bulog pada akhir tahun lalu melakukan impor jagung pakan untuk membantu kebutuhan para peternak yang saat itu kesulitan mendapatkan bahan baku pakan.

Arief menyampaikan, kebijakan impor jagung yang dilakukan pemerintah ditujukan untuk menstabilkan pasokan pakan peternak mandiri. Pakan ini kan merupakan salah satu unsur pembentuk harga yang signifikan memengaruhi harga daging ayam dan telur ayam di tingkat hilir.

"Dengan kita setop importasi jagung jelang panen raya, ini berarti importasi yang dilakukan pemerintah sangat terukur dan mempertimbangkan harga jagung di tingkat petani. Maka, saat panen raya inilah momentum bagi kita untuk menyerap sebanyak-banyaknya produksi dalam negeri," ujar Arief.

3. Total produksi jagung

ilustarsi jagung (pexels.com/Daniel Dan)

Sementara itu, berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi jagung di empat bulan awal tahun ini bisa mencapai 5,34 juta ton. Jumlah ini melebihi produksi di periode sama tahun sebelumnya sekitar 500 ribu ton.

Arief mengatakan, yang perlu diperhatikan bahwa kewajaran dan keseimbangan harga dapat selalu terjaga di semua lini dan hal itu juga menjadi concern yang disampaikan Presiden Joko Widodo.

Dia mengungkapkan, saat para peternak unggas kesulitan memperoleh jagung pakan dengan harga yang baik pada tahun lalu, pemerintah melalui Perum Bulog segera bantu melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung pakan.

"Di samping itu, kita dukung pula melalui mobilisasi stok pangan dari daerah yang surplus ke daerah yang minus," ucapnya.

Adapun realisasi program SPHP jagung yang telah dilaksanakan sejak tahun lalu hingga 14 Maret 2024 telah menyentuh 212 ribu ton atau 62 persen dari total pagu 343 ribu ton. SPHP jagung ini menyasar ke para peternak di 18 provinsi.

Sementara realisasi mobilisasi komoditas pangan melalui program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) di 2023, dari total realisasi 2,6 ribu ton, komoditas jagung menempati jumlah salur tertinggi di angka 1,1 ribu ton. Bapanas menargetkan total FDP di angka 2,6 ribu ton pada tahun ini.

"Intinya kami di Badan Pangan Nasional akan menjalankan peran dalam menjembatani supaya ekosistem yang telah terbentuk selama ini, dapat berjalan semakin baik. Hari ini kondisi di petani jagung yang perlu kita antisipasi bersama dan hari ini telah ada komitmen dengan private sector dan asosiasi peternak dalam menyerap jagung dari petani," papar Arief.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us