Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisah Erick Thohir Jual Mobil Kesayangan Demi Selamatkan Bisnisnya

Menteri BUMN Erick Thohir Raker dengan Komisi VI (Tangkap Layar TV Parlemen DPR Komisi VI)
Menteri BUMN Erick Thohir Raker dengan Komisi VI (Tangkap Layar TV Parlemen DPR Komisi VI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terkenal sebagai pebisnis sukses di bidang media. Namun, siapa sangka di balik kesuksesannya mantan Presiden Inter Milan ini pernah mengalami jatuh bangun.

Masih terrekam jelas dalam ingatannya, pada 2004-2006 dia mengalami over ekspansi di perusahaannya, PT Mahaka Media Tbk. Kondisi itu mau tidak mau harus membuatnya mengambil beberapa keputusan.

"Dan mohon maaf kalau di bisnis media, orang bayar iklan belakangan 30 persen dulu, 70 persen di belakang. Dulu pilihannya, kurangi pegawai, tutup usaha, atau pinjaman dari bank, lalu melakukan sources yg bisa kita lakukan," katanya melalui diskusi Local Brand Editor's Choice yang digelar Kumparan, Rabu (28/10/2020).

1. Erick pernah meminjam uang pada Rosan

Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia mengatakan untuk kembali membangkitkan bisnisnya yang terpuruk Erick pun melakukan berbagai macam cara mulai dari meminjam uang hingga menjual mobil tua kesayangannya.

"Waktu itu saya melepas hobi-hobi saya. Motor tua, lukisan. Kalau gak salah ke Pak Rosan dan Almarhum Andre saya pinjam uang secara pribadi satu bulan. Kita sebagai pengusaha harus punya risiko, tanggung jawab kepada karyawannya dan perusahaannya," tuturnya.

2. Pengusaha diminta berani mengambil risiko

Erick Thohir di acara kampanye protokol kesehatan jelang pilkada  2020 di Polda Metro Jaya (Dok. Humas Polda Metro Jaya)
Erick Thohir di acara kampanye protokol kesehatan jelang pilkada 2020 di Polda Metro Jaya (Dok. Humas Polda Metro Jaya)

Erick mengatakan di masa krisis ini, pengusaha harus berani mengambil keputusan. Menurut dia, usaha akan tetap berjalan jika pengusaha bekerja dengan hati dan produk yang dikembangkan ada marketnya.

"Itu challange kita dari pengusaha, beda dengan profesional kalau profesional itu pasti memikirkan risiko-risikonya. Kalau pengusaha harus berani mengambil risiko," jelasnya.

3. Keluarga sangat berperan penting dalam hidup Erick

IDN Times
IDN Times

Dalam kesempatan itu, dia juga mengatakan keluarga sangat berperan penting dalam semangatnya untuk membangun bisnis. Menurut dia, sang Ibu dah Ayah mengajarkannya dalam menjalankan sebuah bisnis penting halnya untuk menghargai orang lain dan berperilaku disiplin.

"Ibu saya sangat disiplin. Sekarang, 80 tahun saja, di masa COVID-19 melihat beliau luar biasa lebih disiplin dari kita. Saya harap generasi muda memberikan yang baik, jangan dengan adanya vaksin protokol dilonggarkan, disiplin jadi kunci kita jadi bangsa besar, jangan konsumtif tapi harus produktif," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Auriga Agustina
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us