Konglomerat China Gabung Danantara? Dony Oskaria: Mungkin Gosip

- BPI Danantara membantah kabar masuknya tokoh internasional asal China ke dewan penasihat Danantara sebagai gosip belaka.
- Presiden Prabowo Subianto akan menilai langsung setiap orang yang akan terlibat di Danantara, termasuk konglomerat asal China.
- Danantara membuka pintu bagi penasihat global untuk bergabung guna memastikan tata kelola yang baik di sovereign wealth fund tersebut, namun keputusan sepenuhnya berada di tangan Presiden.
Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menanggapi kabar mengenai kemungkinan masuknya tokoh internasional asal China ke dalam dewan penasihat Danantara.
Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara, Dony Oskaria menyatakan hingga saat ini belum ada informasi pasti terkait hal tersebut dan menganggapnya sebagai gosip belaka.
"Itu saya belum tahu, ya itu mungkin gosip-gosip ya," kata Dony kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/3/2025).
1. Calon personel Danantara akan dinilai langsung oleh Prabowo

Terlepas dari benar atau tidaknya kabar bergabungnya konglomerat asal China, Dony memastikan setiap orang yang akan terlibat di Danantara akan dinilai langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Itu sedang dikonfirmasi tentunya, siapa orangnya belum bisa dipastikan. Nanti presiden nanti akan menilai," ujar dia.
2. Danantara membuka pintu bagi tokoh internasional gabung

Pada intinya, Danantara membuka pintu bagi penasihat global untuk bergabung guna memastikan tata kelola yang baik di dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund (SWF) tersebut.
Namun, Dony menegaskan keputusan mengenai siapa yang akan mengisi posisi tersebut sepenuhnya berada di tangan Presiden, yang akan mengumumkannya secara resmi pada waktunya.
"Karena ini menjadi satu yang baik dan bagus secara tata kelola, kita membuka peluang untuk adanya global advisor. Tetapi orangnya siapa, nanti tentu pak presiden yang akan mengumumkan," ujarnya.
3. Figur internasional tak isi posisi di dewan pengawas Danantara

Dony menegaskan figur internasional hanya akan ditempatkan di dewan penasihat, bukan di dewan pengawas. Dia menjelaskan susunan dewan pengawas yang mencakup ketua lembaga seperti KPK dan BPK.
"Pengawas itu kan sudah disampaikan oleh Bapak Presiden, ada ketua KPK, BPK, ini kan semua ini artinya menujukan bahwa kita sangat hati-hati," sebut dia.
Selain itu, kehadiran pengawas dari berbagai institusi dianggap sebagai jaminan bagi masyarakat pengelolaan Danantara dilakukan secara profesional dan transparan.
"Jadi ini satu guarantee juga buat masyarakat bahwa tata kelola daripada Danantara ini menjadi prioritas bagi kita," tambahnya.