Korban Penipuan di Indonesia Rata-rata Rugi Rp20 Jutaan

- Tiap orang boncos Rp20 juta gegara penipuanAdapun total laporan masyarakat ke IASC mencapai 299.237. Jika dihitung per hari, maka ada sebanyak 874 laporan yang masuk ke IASC sejak 22 November 2024 hingga 30 September 2025.
- Literasi keuangan dan digital jadi pentingOJK punya tugas memberikan edukasi kepada masyarakat agar terhindar dari segala macam modus penipuan yang ada. OJK juga berkomitmen untuk memberikan literasi keuangan dan digital secara bersamaan.
- Satgas Pasti OJK hentikan operasional 1.840 entitas keuangan ilegalOJK melalui Satgas Pasti telah menemukan dan menghentikan 1.840 entitas keu
Purwokerto, IDN Times - Kerugian yang ditimbulkan pada masyarakat akibat aksi scam atau penipuan terus bertambah tiap harinya. Hal itu diketahui berdasarkan data Indonesia Anti Scam Center (IASC) yang diungkap oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sejak dibentuk November 2024, IASC mendapatkan banyak laporan masyarakat yang jadi korban scam.
"Sejak IASC didirikan tahun lalu, ini hampir setahun usianya, total kerugian masyarakat sudah Rp7 triliun. Kami masih working on it ya supaya ini bisa lebih maju, lebih cepat bisa menyelamatkan dana masyarakat," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi, dalam pembukaan Puncak Bulan Inklusi Keuangan di Rita Supermall, Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu (18/10/2025).
1. Tiap orang boncos Rp20 juta gegara penipuan

Adapun total laporan masyarakat ke IASC mencapai 299.237. Jika dihitung per hari, maka ada sebanyak 874 laporan yang masuk ke IASC sejak 22 November 2024 hingga 30 September 2025. Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK, Rudy Agus Purnomo Raharjo, menyatakan jika dihitung maka kerugian yang diderita tiap warga Indonesia akibat penipuan mencapai Rp20 juta.
"Kalau dirata-rata, per orang yang lapor, kerugiannya sudah 20 jutaan. Sehingga, hal itu menurut saya menjadi perhatian kami. Semangat dari kami untuk lebih melaporkan edukasi kepada masyarakat," kata Rudy dikutip Minggu (19/10/2025).
2. Literasi keuangan dan digital jadi penting

Rudy menjelaskan, pihaknya selaku regulator punya tugas memberikan edukasi kepada masyarakat agar terhindar dari segala macam modus penipuan yang ada. Selain itu, OJK juga berkomitmen untuk memberikan literasi keuangan dan digital secara bersamaan untuk menjauhkan diri dari modus-modus penipuan.
"Kedua itu yang perlu diperhatikan, agar masyarakat makin melek, terliterasi terkait dengan produk-produk yang dikeluarkan dan arena tadi itu. Jumlahnya tadi, kalau disimak, ada berapa yang sudah lapor? Hampir 300 ribu," kata Rudy.
3. Satgas Pasti OJK hentikan operasional 1.840 entitas keuangan ilegal

Di sisi lain, OJK melalui Satgas Pasti telah menemukan dan menghentikan 1.840 entitas keuangan ilegal di sejumlah situs atau aplikasi yang berpotensi merugikan masyarakat.
Adapun rinciannya, sebanyak 1.556 pinjol ilegal dan 284 investasi ilegal. Sementara itu, jumlah pengaduan yang diterima Satgas Pasti secara total mencapai 17.531 dengan rincian 13.999 entitas pinjol ilegal dan sebanyak 3.532 investasi legal.