Kronologi Batalnya SoftBank Berinvestasi di IKN versi Luhut

Jakarta, IDN Times - Mundurnya SoftBank dari rencana investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur diakui Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan bukan sebagai sebuah hal yang mengejutkan.
"Kalau SoftBank itu memang dari awal sudah mundur sejak dia sahamnya drop," kata Luhut di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Selasa (15/3/2022).
1. Arab Saudi tak lagi investasi di SoftBank Vision Fund

Selain karena sahamnya yang drop, alasan lain di balik batalnya rencana investasi SoftBank di IKN adalah karena Arab Saudi tidak lagi menempatkan dananya di SoftBank Vision Fund. Sebagai informasi, SoftBank Vision Fund diluncurkan pertama kali pada 2017 silam dan dalam penghimpunan dana tahap pertamanya mendapat dukungan dari Arab Saudi.
Namun, Arab Saudi menarik diri dari SoftBank Vision Fund pada pengumpulan dana tahap kedua. Selain Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) atau Abu Dhabi pun tidak lagi menempatkan dananya di SoftBank Vision Fund.
2. Indonesia akan lakukan pendekatan langsung ke Arab Saudi dan UEA

Oleh karena itu, Luhut mengatakan Indonesia bakal melakukan PDKT langsung kepada Arab Saudi untuk berinvestasi di IKN. Rencana itu sudah dilakukan dengan memulai pendekatan tersebut ke Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) dan juga ke UEA.
"Nah sekarang dana dari yang tadinya ke SoftBank itu dana vision keduanya itu nggak jalan, 100 miliar dolar itu, ya itu yang kita coba ambil sekarang dari MBS, dari Saudi dan dari Abu Dhabi," ucap Luhut.
3. Arab Saudi ingin kerja sama banyak proyek di Indonesia

Sebelumnya, Luhut mengungkapkan ada banyak proyek ingin dikerjakan lewat kerja sama dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman dengan Indonesia. Proyek-proyek itu pun telah disampaikan Luhut kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Beragam proyek tersebut mulai dari pembangunan ibu kota negara (IKN) hingga suplai minyak kelapa sawit.
"Jadi ada berbagai proyek yang ingin Crown Prince Muhammad bin Salman untuk kita kerja samakan, yaitu termasuk ibu kota negara baru, suplai crude oil ke Indoneisa untuk nanti petrochemical kita sebanyak kira-kira 1,4 juta barel per hari, dan mereka juga akan masuk di INA," ucap Luhut dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/3/2022) malam.