Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

LDKPI Salurkan Bantuan Pangan Senilai Rp200 Miliar ke Palestina

WhatsApp Image 2025-10-10 at 07.30.17 (2).jpeg
Direktur Utama LDKPI, Dalyono. (IDN Times/Triyan).
Intinya sih...
  • Bantuan pangan senilai Rp200 miliar disalurkan ke Palestina melalui World Food Programme (WFP) untuk penanganan kemanusiaan dan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat di Gaza.
  • Bantuan mencakup dukungan dapur umum, suplemen gizi berbasis lemak, dan biskuit berenergi tinggi. Indonesia juga memberikan pelatihan pertanian untuk pengembangan alpukat di Tepi Barat Palestina.
  • Pemberian hibah Indonesia untuk masalah kemanusiaan dilakukan berdasarkan permintaan resmi dari negara mitra yang membutuhkan, melalui proses administrasi serta evaluasi yang ketat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times – Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan telah menyalurkan bantuan pangan senilai Rp200 miliar atau sekitar 12 juta dolar AS untuk masyarakat di wilayah Gaza yang terdampak konflik berkepanjangan.

Direktur Utama LDKPI, Dalyono, menjelaskan bantuan ini ditujukan untuk penanganan kemanusiaan dan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Palestina. Karena akses langsung ke wilayah Palestina sangat terbatas, penyaluran dilakukan melalui World Food Programme (WFP) agar bantuan dapat diterima secara langsung oleh warga di Gaza.

“Karena kita tidak bisa masuk langsung ke wilayah Palestina, maka penyaluran dilakukan melalui World Food Programme (WFP) agar bantuan dapat diterima langsung oleh masyarakat di Gaza,” ujar Dalyono dalam Media Gathering Kementerian Keuangan di Sentul, Kamis (9/10/2025).

1. Rincian bantuan pangan ke Palestina

Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Bantuan pangan ini mencakup tiga bentuk utama, yaitu dukungan dapur umum yang menyediakan makanan siap saji bagi warga terdampak, suplemen gizi berbasis lemak (lipid-based nutrient supplement) untuk ibu hamil dan anak-anak, serta biskuit berenergi tinggi (high energy biscuit) guna membantu memenuhi kebutuhan kalori masyarakat di tengah keterbatasan pangan.

“Totalnya 12 juta dolar AS atau sekitar Rp200 miliar. Bantuan ini disalurkan melalui WFP dan saat ini sedang dalam proses penyaluran. Ini adalah wujud nyata dari perhatian besar Presiden terhadap Palestina yang tengah menghadapi tantangan berat, baik dari sisi keamanan maupun kemanusiaan,” lanjut Dalyono.

2. Sediakan pelatihan pertanian untuk kembangkan alpukat di Tepi Barat Palestina

Pohon alpukat (unsplash.com/Melvin Chavez)
Pohon alpukat (unsplash.com/Melvin Chavez)

Selain bantuan pangan, Indonesia juga memberikan dukungan melalui program pelatihan pertanian bagi masyarakat di Tepi Barat Palestina, khususnya dalam pengembangan komoditas alpukat.

Program ini merupakan kerja sama antara LDKPI dan Japan International Cooperation Agency (JICA), yang bertujuan meningkatkan kapasitas petani lokal.

Dalyono menjelaskan alpukat merupakan salah satu komoditas unggulan di wilayah tersebut, namun petani masih menghadapi sejumlah kendala, seperti keterbatasan pupuk, teknologi pengolahan, pengembangan budidaya, hingga akses pasar. Pelatihan diselenggarakan di Malang, Jawa Timur, dan diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap pengembangan pertanian di Tepi Barat.

"Nilah (hibah) tidak terlalu besar yakni Rp2 miliar, dengan pembiayaan bersama antara LDKPI dan JICA. Sekitar Rp1 miliar ditanggung oleh JICA, yang mencakup biaya mendatangkan peserta dari Palestina ke Indonesia, sementara kebutuhan domestik ditanggung LDKPI. Nilai tidak begitu besar, namun manfaatnya diharapkan cukup membantu mereka untuk mengembangkan alpukat kedepan," tegasnya.

3. Tahapan pemberian hibah Indonesia untuk masalah kemanusiaan

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (unsplash.com/Mathieu Stern)
ilustrasi pertumbuhan ekonomi (unsplash.com/Mathieu Stern)

Pemerintah menegaskan pemberian hibah merupakan bagian dari kebijakan luar negeri Indonesia yang konsisten mendukung isu-isu kemanusiaan dan perdamaian dunia. Hibah diberikan berdasarkan permintaan resmi dari negara-negara mitra yang membutuhkan, dan melalui proses administrasi serta evaluasi yang ketat.

Dalyono menjelaskan ketika permintaan hibah diterima, LDKPI akan menyusun proposal dan menghitung kelayakan program tersebut. Selanjutnya, proposal diajukan kepada Komite Pengarah, yang terdiri dari empat pilar kementerian/lembaga terkait, untuk dibahas dan dipertimbangkan.

Komite Pengarah akan berkoordinasi dengan Kelompok Kerja Hibah, yang bertugas melakukan asesmen terhadap kelayakan permintaan hibah. Penilaian dilakukan berdasarkan sejumlah aspek, antara lain kepentingan nasional, kapasitas dan komitmen internasional Indonesia, kemampuan fiskal negara, serta kelayakan teknis program.

"Jika disetujui, hibah akan ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Luar Negeri dalam bentuk Daftar Rencana Pemberian Hibah (DRPH). Dokumen ini menjadi dasar hukum pemberian hibah pada tahun berjalan maupun tahun-tahun berikutnya," ucap Dalyon

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in Business

See More

Rupiah Melemah Tipis di Akhir Pekan, Ini Pemicunya

10 Okt 2025, 16:11 WIBBusiness