Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mau Investasi? Cek Proyeksi Ini untuk Sesuaikan Portofolio Aset

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Ekonomi secara global dinilai akan pulih secara bertahap atau membentuk U-shape dimulai pada kuartal ketiga ini. Hal itu terlihat dari meningkatnya aktivitas manufaktur beberapa negara Asia. Selain itu, harga minyak mulai pulih meskipun masih disokong oleh permintaan yang terbatas.

“Kami masih optimistis fundamental ekonomi Indonesia cukup baik dan dari sisi pasar saham Indonesia menawarkan potensi imbal hasil cukup menarik bagi investor asing dimana PE (price to earning) ratio rata-rata saat ini cukup murah di level 12,4 per 10 Juli 2020, ditambah komitmen BI untuk menjaga kestabilan moneter dan mata uang rupiah,” ujar Presiden Direktur Sucor Asset Management Jemmy Paul Wawointana dalam diskusi virtual BizInsight, Selasa (14/7/2020).

1. Investor disarankan untuk menyesuaikan portofolio aset

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Lantaran kondisi perekonomian belum pasti, investor disarankan untuk menyesuaikan alokasi portofolio asetnya. Menurut Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth Ivan Jaya, investor dengan risiko profil balanced direkomendasikan untuk sementara mengurangi porsi saham.

"Alihkan ke obligasi untuk menurunkan tingkat volatilitas portofolio, dengan proporsi 25 persen reksa dana saham, 40 persen reksa dana pendapatan tetap atau obligasi, dan 35 persen reksa dana pasar uang," jelasnya.

2. Investor berprofil agresif bisa menempatkan 60 persen portofolio pada reksa dana saham

ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA/FOC.
ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA/FOC.

Ivan melanjutkan, investor dengan profil risiko agresif idealnya memiliki portofolio yang terdiri dari 60 persen reksa dana saham, 25 persen reksa dana pendapatan tetap atau obligasi dan 15 persen reksa dana pasar uang.

"Agar tetap aman, berinvestasi dari rumah saja melalui digital yaitu bisa dari internet atau mobile banking," kata Ivan.

3. Semester II-2020 bisa jadi titik balik pemulihan ekonomi

ilustrasi ekonomi (IDN Times)
ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Menurut Ivan, pembukaan kembali ekonomi secara gradual memberikan optimisme pemulihan ekonomi kendati masih dibayangi meningkatnya kasus COVID-19.

“Semester II-2020 diharapkan menjadi titik balik pemulihan ekonomi setelah mengalami penurunan yang dalam pada semester I, khususnya pada kuartal II-2020,” kata Ivan.

Ivan melihat investor masih memiliki appetite yang besar terhadap produk-produk reksa dana. Berdasarkan Data Statistik Pasar Modal Minggu ke-4 Mei 2020 yang dilansir OJK, dana kelolaan reksa dana di Indonesia tercatat sebesar Rp476,3 triliun, atau turun 12,2 persen dibandingkan posisi per Desember 2019.

Namun, menurutnya, perlu dicatat juga bahwa dari titik terendahnya di level 3.937 pada 24 Maret 2020, IHSG telah naik 30 persen ke level sekarang di 5.000-an dalam tiga bulan terakhir ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Indiana Malia
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us