Menkeu Purbaya Klaim Ekonomi Pulih, Apa Buktinya?

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyebut tren konsumsi dan belanja masyarakat saat ini mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Perbaikan konsumsi ditopang oleh membaiknya optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi nasional.
"Sepertinya sudah membaik. Kalau lihat data dari bank sentral, katanya penjualan ritel mulai naik. Berdasarkan anecdotal evidence (pengamatan di lapangan) dari orang-orang di daerah, sepertinya juga sudah meningkat," ujar Purbaya saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2025).
1. Berbagai indikator yang tunjukkan pemulihan
.jpg)
Dia menjelaskan, geliat sektor riil mulai tampak dari meningkatnya penjualan mobil dan motor, serta naiknya permintaan kredit di perbankan maupun lembaga keuangan lainnya. Sejalan dengan itu, Purbaya menuturkan optimisme masyarakat juga menguat. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih berada dalam zona optimis, yakni di atas angka 100, dan menunjukkan tren perbaikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
"Artinya, masyarakat menilai kondisi ekonomi mereka saat ini, maupun prospeknya ke depan, akan terus membaik," ujarnya.
Bila mengacu data Bank Indonesia pada Agustus 2025, Indeks Penjualan Riil (IPR) secara tahunan tumbuh sebesar 3,5 persen (yoy). IPR ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,7 persen (yoy). Menurut BI, pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh peningkatan penjualan Subkelompok Sandang.
Sedangkan secara bulanan, penjualan eceran pada Agustus 2025 tumbuh sebesar 0,6 persen (mtm), meningkat dari kontraksi sebesar 4,1 persen (mtm) pada Juli 2025 seiring dengan terjaganya permintaan pada periode peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia 2025.
2. Prospek ekonomi nasional semakin baik

Menurut Purbaya, meningkatnya optimisme masyarakat mencerminkan kepercayaan yang semakin kuat terhadap arah kebijakan pemerintah dan prospek perekonomian nasional.
Kepercayaan tersebut menjadi faktor penting dalam mendorong aktivitas ekonomi di berbagai sektor, mulai dari konsumsi rumah tangga, investasi, hingga kegiatan usaha mikro dan menengah.
3. Pemerintah masih memiliki ruang fiskal untuk genjot pertumbuhan ekonomi

Dia menjelaskan, ketika rasa percaya masyarakat terhadap kondisi ekonomi membaik, mereka akan lebih berani membelanjakan pendapatan, mengambil kredit, maupun memperluas usaha. Aktivitas ekonomi yang meningkat pada akhirnya akan menciptakan efek berantai positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional, memperkuat daya beli, serta membuka lapangan kerja baru.
"Kalau optimisme sudah membaik, itu menjadi landasan yang kuat bagi saya untuk mendorong ekonomi tumbuh lebih cepat ke depan," ujar Purbaya.
Lebih lanjut, dia menegaskan pemerintah masih memiliki ruang fiskal yang cukup luas untuk menjaga momentum pemulihan dan memperkuat stabilitas ekonomi. Salah satu langkah yang disiapkan adalah menambah penempatan dana pemerintah di sektor perbankan apabila dibutuhkan untuk menjaga likuiditas dan memperlancar perputaran uang di masyarakat.
"Nanti kalau dana di Himbara (bank-bank milik negara) sebesar Rp200 triliun masih kurang, saya akan alihkan sebagian lagi ke sistem perbankan supaya ekonomi semakin bergerak. Jadi jangan khawatir, saya masih punya cukup banyak amunisi," ujar Purbaya.

















