General Motors PHK Lebih dari 200 Pekerja untuk Genjot Profit

- Lebih dari 200 pekerja dipecat oleh General Motors, mayoritas dari bagian Technical Center Pekerja.
- GM menutup pabrik baterai hidrogen untuk mobil dan berencana memperbarui sistem serta teknologi kendaraannya.
- Perusahaan berusaha meningkatkan profit dengan kebijakan Presiden AS, Donald Trump, dan akan meningkatkan sistem artificial intelligence (AI) dari Google.
Jakarta, IDN Times - General Motors (GM) resmi memecat lebih dari 200 pekerja. Langkah ini dilakukan oleh produsen mobil asal Amerika Serikat (AS) ini untuk mengevaluasi kembali bisnisnya dan menggenjot profit perusahaan.
Kabar ini terjadi di tengah kesuksesan GM meningkatkan penjualan mobilnya di AS pada kuartal III 2025. Perusahaan yang berbasis di Detroit itu berhasil menggenjot penjualan 7,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
1. Pekerja yang dipecat di bagian Technical Center
Pekerja yang dipecat mayoritas berada di bagian Technical Center di Warren. Para pekerja tetap yang terdampak sudah mendapatkan pemberitahuan dari perusahaan dengan alasan turunnya performa perusahaan.
“Kami merestrukturisasi desain teknis tim kami untuk memperkuat desain arsitektur kapabilitas. Maka dari itu, sejumlah pekerja di bidang CAD harus diberhentikan. Kami mengakui upaya dan pencapaian dari setiap orang yang terdampak dan kami berterima kasih atas kontribusinya,” terangnya, dikutip dari CNBC.
GM mengupayakan untuk mendongkrak profit perusahaan dengan kebijakan terbaru dari Presiden AS, Donald Trump. Namun, tarif resiprokal tetap berdampak pada kenaikan harga dan akibat dari investasi kendaraan listrik yang justru penjualannya menurun.
2. GM tutup pabrik baterai hidrogen untuk mobil

Pada awal Oktober, GM telah menutup rencana pabrik baterai hidrogen khusus kendaraan di Detroit. Langkah ini sebagai bagian dari penghentian pembangunan sel bahan bakar hidrogen.
Dilansir The Detroit News, penutupan ini membuat sejumlah pekerja tetap terpaksa untuk dipecat. Sebelumnya, GM berniat untuk mempekerjakan 144 pekerja di pabrik hidrogen tersebut untuk baterai kendaraan di Michigan State Fair.
“Setiap perusahaan harus melihat dan memprioritaskan di mana kami menetapkan sumber daya kami. Pada saat ini, kami sangat mengutamakan masa depan perusahaan kepada mobil listrik,” ungkap Juru Bicara GM, Stu Fowle.
3. GM perbarui sistem dan teknologi kendaraannya
Presiden GM, Mark Reuss menyebut bahwa rencana perusahaannya sesuai dengan rencana. Namun, ia yakin bahwa GM akan mampu meningkatkan pendapatan, terutama dalam peningkatan teknologi.
Sementara, GM mengungkapkan rencana untuk meningkatkan sistem artificial intelligence (AI) dari Google. Terdapat kemungkinan untuk berbicara dengan mobil sesuai dengan keinginan dari penumpang dan pengendara.
“Visi kami adalah menciptakan sebuah mobil yang tahu Anda dan mencari Anda, dan memenuhi kebutuhan Anda, bahkan sebelum Anda mengatakannya,” Kepala Produksi GM, Sterling Anderson.


















