Pemerintah Bakal Efisiensi Anggaran 20 Miliar Dolar AS per Tahun

- Pemerintahan Prabowo Subianto akan efisiensi anggaran 20 miliar dolar AS per tahun atau Rp326,3 triliun
- Efisiensi dilakukan setiap tahun untuk mengumpulkan dana hingga 100 miliar dolar AS dalam 5 tahun mendatang
- Kebocoran anggaran dan program tak efektif harus dihapus, sumber efisiensi dari kebocoran dana dan program tak efisien
Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Prabowo Subianto akan melakukan efisiensi anggaran 20 miliar dolar AS per tahun, atau setara Rp326,3 triliun (kurs Rp16.316 per dolar AS).
Artinya, efisiensi anggaran yang sedang dijalankan tahun ini masih berpotensi lanjut hingga beberapa tahun mendatang.
1. Bila efisiensi konsisten, dana yang terkumpul bisa tembus 100 miliar dolar AS

Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim S Djojohadikusumo mengatakan, bila efisiensi dilakukan setiap tahun maka pemerintah bisa mengumpulkan dana hingga 100 miliar dolar AS dalam kurun waktu 5 tahun mendatang.
"(Efisiensi) dana 20 miliar dolar AS tahun ini. Tahun depan Pak Prabowo dan pemerintah optimistis ada tambahan 20 miliar dolar AS lagi, dan 20 miliar dolar AS di setiap tahun," ungkap Hashim dalam CNBC Economic Outlook 2025 di Westin Hotel Jakarta, Rabu (26/2/2025).
2. Kebocoran anggaran dari berbagai program harus dihapus

Hashim menjelaskan, APBN akan terus bertumbuh, tapi di sisi lain kebocoran anggaran dan program-program yang dianggap tidak efektif harus dihapus guna mengoptimalkan pendapatan dan belanja negara.
Menurutnya, efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah akan berasal dari kebocoran-kebocoran dana, program-program tak sesuai atau yang tidak efisien atau boros yang akan dihapuskan. Misalnya anggaran untuk seminar dan perjalanan luar negeri.
"Kenapa (perlu efisiensi), karena APBN kita tetap akan bertumbuh. Tapi kebocoran-kebocoran, lemak-lemak, fat-fat, program konyol itu tetap akan dihapuskan. Jadi 20 miliar dolar AS setiap tahun," ujar Hashim.
2. Dana dari hasil efisiensi akan diinvestasikan lewat Danantara

Hashim menambahkan, dana yang terkumpul dari hasil efisiensi akan disalurkan ke Danantara untuk diinvestasikan, atau melalui skema co-investment.
“Kalau bisa kita gandeng lewat Danantara, kalau co-investment 20 miliar dolar AS, dan dari asing 20 miliar dolar AS jadi 40 miliar dolar AS ekuitas,” ungkapnya.
Dengan investasi tersebut maka akan menghasilkan efek berganda 3 hingga 4 kali lipat, dengan target pencapaian sebesar 160 miliar dolar AS per tahunnya.
Lebih lanjut, Hashim menyampaikan, dengan rencana ini negara memiliki fleksibilitas lebih untuk menerapkan keuntungan atau leverage lebih banyak dibandingkan sektor swasta
4. Prabowo bakal efisiensi anggaran hingga Rp750 triliun

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk melakukan penghematan anggaran hingga 44 miliar dolar AS atau setara Rp750 triliun pada tahun pertama kepemimpinannya.
Mengutip paparan Prabowo saat berpidato di acara HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Sabtu (15/2), efisiensi anggaran akan dilakukan dalam tiga putaran.
Putaran pertama adalah penghematan dari pos Bagian Anggaran Bendahara Umum (BA BUN) sebesar Rp300 triliun.
Putaran kedua melalui hasil efisiensi anggaran di seluruh K/L melalui penyisiran sampai ke satuan 9 atau item belanja K/l. Awalnya, efisiensi tersebut ditargetkan hanya Rp306,69 triliun, tetapi hasilnya meningkat menjadi Rp308 triliun.
Namun, hasil efisiensi pada putaran kedua sebanyak Rp59 triliun akan dikembalikan kepada 17 K/L. Dengan begitu, hasil efisiensi pada putaran kedua ini tersisa Rp250 triliun.
Putaran ketiga merupakan tambahan penerimaan yang disasar dari dividen BUMN yang ditargetkan mencapai Rp300 triliun pada 2025.
Kemudian dana sekitar Rp100 triliun bakal dikembalikan lagi dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN). Dengan demikian, dana yang dikantongi Prabowo pada putaran ketiga ini tersisa Rp300 triliun sehingga total dana yang berhasil dikumpulkna dari penghematan anggaran ini mencapai Rp750 triliun.


















