Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintah Pastikan Minat Investasi di Tanah Air Tak Surut

Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso. (IDN Times/Triyan)
Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso. (IDN Times/Triyan)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah mengungkapkan minat investor  ke dalam negeri tidak surut di tengah munculnya dinamika politik khususnya isu hak angket pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan saat pesta demokrasi, investor hanya wait and see atau menunggu hingga pelaksanaan pemilu 14 Februari lalu. Namun setelah pemilu, investor pun sudah berencana merealisasikan investasinya. 

"Saat pesta demokrasi, investor kan selalu menyampaikan wait and see, tapi bukan berhenti dan mereka belum merealisasikan. Tapi kemudian mereka datang ke (Kemenko Perekonomian) untuk meminta penjelasan soal skema insentif fiskal dan sudah menyusun berbagai feasibility study untuk (investasi)," jelas Susi saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jumat (1/3/2024).

1. Investor asing dan dalam negeri optimists terhadap stabilitas politik

ilustrasi pertumbuhan bisnis (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi pertumbuhan bisnis (IDN Times/Aditya Pratama)

Susi optimistis minat investor asing dan dalam negeri tetap kuat karena stabilitas politik di Tanah Air kondusif untuk investasi. Selain itu kondisi makro ekonomi Indonesia stabil di tengah perlambatan ekonomi global. 

"Kemenko Perekonomian juga mengoordinasikan tentang KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) dan PSN (Proyek Strategis Nasional), jadi kami tahu persis saat ini banyak investor yang menanyakan peluang berinvestasi di Indonesia," ucap Susi. 

Sebagai informasi untuk tahun ini pemerintah menargetkan investasi tahun ini mencapai Rp1.650 triliun. Target ini pun naik dari realisasi tahun lalu sebesar Rp1.418,9 triliun. 

2. Sebanyak 20 KEK berhasil beri kontribusi investasi Rp177,5 triliun

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Susi, berbagai optimisme dan peluang tersebut harus mampu dimanfaatkan dengan baik, salah satunya dengan mendorong pengembangan  KEK sebagai energi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berkontribusi nyata dalam mendorong produk domestik regional bruto (PDRB) di berbagai wilayah Indonesia. 

Adapun hingga akhir 2023, capaian kinerja 20 KEK telah berhasil memberi kontribusi realisasi investasi sebesar Rp177,5 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 117.492 orang, dengan jumlah pelaku usaha/industri sebanyak 331 perusahaan.

Kemudian realisasi investasi bertambah sebesar Rp66 triliun dan realisasi penyerapan tenaga kerja bertambah sebanyak 57.005 orang, serta jumlah pelaku usaha bertambah sebanyak 89 perusahaan/industri.

3. Dewan nasional KEK setujui pembentukan 3 KEK baru

Kawasan KEK Sanur (IDN Times/Ayu Afria)
Kawasan KEK Sanur (IDN Times/Ayu Afria)

Pada tahun 2024, KEK menargetkan tambahan realisasi investasi baru sebesar Rp77,5 triliun dan tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 38.277 orang. Pemerintah melalui Dewan Nasional KEK telah menyetujui pembentukan 3 KEK baru yakni KEK Setangga, KEK Tanjung Sauh, dan KEK Nipa.  

Selanjutnya, Dewan Nasional KEK akan merekomendasikan kepada Presiden untuk menetapkan KEK tersebut melalui Peraturan Pemerintah.

Penetapan ketiga KEK baru tersebut dinilai telah memenuhi persyaratan pembentukan KEK sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus dan diproyeksikan dapat mendorong perekonomian wilayah dan menciptakan lapangan kerja baru.

"Kemudian dari 20 sudah ada tambahan 3 KEK dan tinggal menunggu Peraturan Pemerintah (PP) nya tinggal ditanda tangan oleh Presiden. Jadi sekarang sudah ada 23 KEK," jelasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us