Perbaikan Fasum yang Rusak Berat Usai Aksi Butuh Waktu 6 Bulan

- Pemulihan fasum diharapkan percepat aktivitas publik
- Prioritas perbaikan di fasilitas publik strategis
- Prabowo ingatkan jangan rusak fasilitas umum
Jakarta, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan pemulihan fasilitas umum (fasum) yang rusak pasca penyampaian aspirasi di berbagai daerah akan dilakukan secepat mungkin.
Sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah menargetkan seluruh perbaikan selesai maksimal dalam enam bulan agar tidak mengganggu layanan publik.
Dody menyebut proses pemulihan dibedakan berdasarkan tingkat kerusakan. Untuk kategori ringan, seperti kaca pecah, ditargetkan selesai kurang dari satu minggu.
"Kalau sedang, mungkin bisa 3-4 bulan, dan kalau susah sampai berat, ya mungkin sekitar 6 bulanan," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (3/9/2025).
1. Pemulihan diharapkan percepat aktivitas publik

Langkah cepat dalam memperbaiki fasum diharapkan dapat mengembalikan aktivitas masyarakat serta berdampak positif pada layanan publik dan pergerakan ekonomi.
Berdasarkan data, terdapat 21 fasum dengan kerusakan ringan, 18 rusak sedang, dan 35 rusak berat.
"Pemerintah bergerak cepat, tapi kami juga butuh waktu untuk memastikan semua perbaikan dilakukan dengan kualitas terbaik. Yang penting masyarakat jangan khawatir, kami akan tuntaskan," kata Dody.
2. Prioritas perbaikan di fasilitas publik strategis

Sesuai arahan Prabowo, prioritas utama adalah memperbaiki fasum yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Fasilitas tersebut meliputi jalan tol, halte, gedung perkantoran pemerintah, serta sarana pemerintahan di daerah.
Dalam kondisi tanggap darurat ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp900 miliar untuk perbaikan fasum di seluruh Indonesia. Anggaran tersebut diutamakan untuk Jakarta sebagai pusat pemerintahan.
"Ini kondisi tanggap darurat, kami anggarkan untuk perbaikan fasilitas publik di seluruh Indonesia sekitar Rp900 miliar," tambahnya.
3. Prabowo ingatkan jangan rusak fasilitas umum

Prabowo sebelumnya mengingatkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dengan cara yang damai, tidak disertai tindakan kekerasan, kerusuhan, penjarahan, maupun perusakan fasilitas umum.
"Kalau merusak fasilitas umum itu artinya merusak dan menghamburkan uang rakyat," kata Prabowo dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (31/8/2025).