PLN IP Bantu UMKM Bangun Daya Saing, Ciptakan Desa Mandiri

Jakarta, IDN Times - PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Keramasan terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa. Upaya ini dilakukan dalam rangka mendukung penguatan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), PLN IP menyelenggarakan pelatihan manajemen keuangan bagi kelompok usaha di Desa Payakabung, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Unit Pembangkitan (UP) Indralaya ini menyasar dua kelompok lokal, yakni Tani Jamur Tiram dan Perempuan Srikandi Payakabung. Dalam pelaksanaannya, PLN IP bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Ogan Ilir sebagai mitra strategis.
1. Pemberdayaan komunitas berbasis potensi lokal

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Benardus Sudarmanta, menyatakan pemberdayaan komunitas berbasis potensi lokal merupakan bagian integral dari misi keberlanjutan perusahaan.
"PLN Indonesia Power tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga membawa energi perubahan sosial. Pemberdayaan UMKM lokal seperti di Payakabung merupakan bentuk nyata peran kami dalam membangun ekosistem ekonomi desa yang mandiri dan berdaya saing," ujar Benardus.
Pelatihan ini membahas materi praktis, seperti pentingnya pemisahan antara keuangan pribadi dan usaha, pencatatan arus kas, serta perencanaan keuangan sederhana yang sesuai untuk skala mikro.
Dengan pengelolaan keuangan yang baik, UMKM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi usaha dan memperoleh profitabilitas yang lebih optimal dan selaras dengan visi daerah dalam membangun kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
2. UMKM lokal harus bertumbuh dan tidak bergantung pada bantuan

Sementara itu, Manager PLN IP UBP Keramasan, Syafi’i, menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan berkelanjutan terhadap mitra binaan PLN IP.
"Kami ingin agar kelompok-kelompok usaha lokal dapat tumbuh tanpa bergantung pada bantuan. Melalui peningkatan kapasitas, mereka bisa berkembang secara profesional dan mandiri. Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial kami dalam membangun daya saing desa," ujarnya.
3. Transisi sosial yang inklusif juga penting

Pelatihan ini disambut antusias oleh para peserta, salah satunya, oleh Ketua Kelompok Tani Jamur Tiram, Eko Supandi, mengaku mendapat banyak manfaat praktis dari materi yang diberikan.
"Kami jadi paham bagaimana mencatat pengeluaran, memisahkan keuangan pribadi dengan usaha, dan mulai membuat perencanaan keuangan yang sehat. Terima kasih kepada PLN IP UP Indralaya dan semua pihak yang telah peduli dengan kemajuan kami," ujar Eko.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Indonesia Power yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. Ke depan, perusahaan berencana untuk terus memberikan pendampingan berkelanjutan agar UMKM di sekitar wilayah operasional dapat tumbuh menjadi motor penggerak ekonomi desa yang tangguh dan mandiri.
"Transisi energi nasional tidak akan berhasil tanpa diiringi transisi sosial yang inklusif. Kami hadir bukan hanya membawa listrik, tapi juga membawa nilai dan pemberdayaan," kata Benardus.