Presiden Prabowo Panggil Dirut Pertamina ke Istana

- Dirut Pertamina, Simon Mantiri, hanya membahas kesiapan energi untuk masyarakat mudik Idul Fitri 1446 H/2025 M.
- Simon meminta maaf terkait penetapan tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha Pertamina.
- Simon menyatakan peristiwa tersebut sangat memukul dan menyedihkan bagi perusahaan serta merupakan ujian besar yang harus dihadapi oleh Pertamina.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto memanggil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, ke Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/3/2025). Pemanggilan Simon ke Istana di tengah isu Pertamax dioplos Pertalite.
Setelah selesai menghadap Presiden Prabowo, Simon mengaku hanya membahas kesiapan energi untuk masyarakat mudik Idul Fitri 1446 H/2025 M.
"Bahas umum aja kesiapan menyambut mudik, kita pastikan operasional juga lancar penyediaan energi lancar semuanya," ujar Simon di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Saat ditanya lebih lanjut, Simon mengaku sedang terburu-buru hendak ibadah Misa di Gereja Katedral Jakarta.
"Maaf, saya Misa jam 5 (17.00 WIB) di Katedral," kata dia.
1. Dirut Pertamina minta maaf soal bos Patra Niaga jadi tersangka

Sebelumnya, Simon meminta maaf terkait dengan penetapan tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dugaan korupsi tata kelola impor minyak mentah dan produk kilang di anak usaha Pertamina periode 2018 hingga 2023.
"Pada kesempatan ini, saya, Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama Pertamina Persero menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini," kata dia dalam konferensi pers di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (3/3/2025).
2. Simon menyatakan peristiwa yang terjadi memukul dan menyedihkan

Simon menyatakan, peristiwa yang terjadi baru-baru ini di tubuh Pertamina sangat memukul dan menyedihkan bagi perusahaan, serta merupakan ujian besar yang harus dihadapi oleh Pertamina.
"Ini tentunya adalah peristiwa yang memukul kita semua, menyedihkan juga bagi kami. Dan tentunya, kami, ini adalah salah satu ujian besar yang dihadapi oleh Pertamina," ujar dia.
3. Pertamina apresiasi proses hukum yang dilakukan Kejagung

Simon menyampaikan apresiasi terhadap langkah Kejagung dalam menindak dugaan pelanggaran hukum yang melibatkan anak perusahaan Pertamina terkait tata kelola impor minyak mentah dan produk kilang.
"Kami sangat mengapresiasi penindakan hukum yang dilakukan oleh pihak Kejaksaan Agung atas dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anak perusahaan PT Pertamina Persero," tuturnya.