Ribuan Karyawan Resign Massal dari Twitter, Elon Musk Tetap Kalem

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 1.200 karyawan Twitter dikabarkan telah mengajukan pengunduran diri alias resign. Hal itu diungkapkan oleh beberapa orang dekat perusahaan yang tidak disebutkan identitasnya.
Dilansir New York Times, Sabtu (19/11/2022), Twitter per Oktober 2022 ini memiliki 7.500 karyawan tetap, menyusut menjadi sekitar 3.700 orang setelah PHK massal bulan ini.
Beberapa karyawan yang melakukan resign mengatakan bahwa mereka memutuskan hubungan dari email dan keluar dari sistem perpesanan internal Slack karena perwakilan yang mengurus sumber daya manusia (SDM) perusahaan tidak tersedia.
1. Elon Musk bungkam

Elon Musk dan perwakilan Twitter tidak menanggapi permintaan untuk memberi keterangan. Tetapi miliarder dunia itu men-tweet kemarin Jumat bahwa akan terjadi perubahan pada kebijakan konten Twitter.
Kata dia, tweet ujaran kebencian tidak akan lagi dipromosikan secara algoritma di umpan pengguna, tetapi tidak akan dihapus. Dia juga mengaktifkan kembali beberapa akun yang sebelumnya dilarang, termasuk akun komedian Kathy Griffin dan penulis Jordan Peterson.
2. Posisi penting di Twitter ditinggalkan karyawannya

Pertanyaan paling krusialnya, bagaimana Twitter dapat terus berjalan setelah terjadi pengurangan tenaga kerja besar-besaran dalam waktu singkat? Ditambah banyaknya karyawan yang mengundurkan diri.
Satu tim yang dikenal sebagai Pusat Komando Twitter yang bertugas untuk mencegah pemadaman dan kegagalan teknologi selama trafik tinggi pun banyak yang mengundurkan diri menurut keterangan dua mantan karyawan.
Tim layanan inti yang menangani arsitektur komputasi dipangkas menjadi 4 orang dari yang sebelumnya lebih dari 100 orang. Tim lain yang berurusan dengan hal teknis lainnya bahkan sudah kosong.
3. Elon Musk yakin Twitter akan baik-baik saja

Melalui Twitter-nya pada Kamis malam, Musk mengaku yakin bahwa layanan Twitter akan baik-baik saja.
"Orang-orang terbaik tetap tinggal, jadi saya tidak terlalu khawatir," cuitnya.
Namun, menurut Asisten Direktur Pusat Keamanan Siber di University of Maryland, Baltimore County, Richard Forno bahwa menjaga situs seperti Twitter tetap online biasanya merupakan tugas insinyur senior yang harus terus-menerus waspada terhadap serangan dunia maya dan memantau lalu lintas web untuk memastikan server tidak kelebihan beban.
Jika terlalu banyak karyawan senior yang meninggalkan Twitter tanpa keahlian atau tenaga untuk memantau maupun memperbaiki kendala dengan cepat maka dapat menimbulkan masalah. Memang banyak masalah teknologi dapat diperbaiki dari jarak jauh, tetapi beberapa mungkin memerlukan pekerja di pusat data Twitter.