Rupiah Dibuka Melemah ke Rp15.247 per Dolar AS

- Mayoritaa mata uang melemah
- Bath Thailand melemah 0,06 persen
- Ringgit Malaysia melemah 0,31 persen
- Yuan China melemah 0,02 persen
- Rupiah akan melemah hari ini
- Analis Doo Financial Futures memperkirakan pelemahan rupiah terhadap dolar AS
- Ketegangan perang dagang mempengaruhi nilai tukar rupiah
- Investor menghindari aset dan mata uang berisiko
- Sentimen pasar global mendorong investor untuk menghind
Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah pada perdagangan, Rabu (9/8/2025) dibuka melemah. Mata uang Garuda mengawali perdagangan di level Rp15.247 per dolar AS.
Dikutip dari Bloomberg, nilai mata uang rupiah melemah 41,50 poin atau 0,26 persen dibandingkan penutupan kemarin.
1. Mayoritaa mata uang melemah
Berdasarkan data Bloomberg, mayoritas mata hahg di Asia melemah, dengan rincian:
Bath Thailand melemah 0,06 persen
Ringgit Malaysia melemah 0,31 persen
Yuan China melemah 0,02 persen
Peso Filipina melemah 0,39 persen
Won Korea melemah 0,04 persen
Dolar Taiwan mememah 0,16 persen
2. Rupiah akan melemah hari ini
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), seiring meningkatnya ketegangan perang dagang menjelang tenggat waktu kebijakan tarif resiprokal yang dijadwalkan berakhir hari ini.
"Pelemahan ini dipicu oleh pernyataan terbaru dari Presiden AS Donald Trump, yang kembali melontarkan ancaman tarif tambahan terhadap komoditas tembaga dan produk farmasi dari sejumlah negara mitra dagang," katanya menegaskan.
3. Investor menghindari aset dan mata uang berisiko
Ia menjelaskan situasi tersebut mendorong investor untuk menghindari aset dan mata uang berisiko, termasuk rupiah.
"Sentimen pasar global cenderung wait and see hingga keputusan akhir tarif diumumkan. Hal ini memberi tekanan terhadap nilai tukar rupiah dalam jangka pendek," ujar Lukman.
Dengan demikian, rupiah diperkirakan bergerak dalam kisaran Rp16.200 hingga Rp16.300 per dolar AS sepanjang perdagangan hari ini.