Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.347 per Dolar AS

Jakarta, IDN Times - Pergerakan rupiah di pasar spot dibuka melemah pada awal perdagangan Senin (28/7/2025) pagi. Mata uang Garuda berada di level Rp16.347 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terdepresiasi 27 poin atau 0,17 persen dibanding penutupan kemarin.
1. Mayoritas pergerakan mata uang di Asia menguat
Hingga pukul 09.15 WIB, pergerakan mata uang di kawasan mayoritas bergerak menguat dengan rincian:
Bath Thailand menguat 0,03 persen
Ringgit Malyasia menguat 0,02 persen
Yuan China menguat 0,01 persen
Peso Filipina menguat 0,10 persen
Won Korea menguat 0,15 persen
Dolar Taiwan melemah 0,13 persen
2. Rupiah diproyeksikan menguat
Pengamat Pasar Uang, Lukman Leong mengatakan nilai tukar rupiah berpeluang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan ini, didorong oleh sentimen positif dari potensi kesepakatan tarif antara Uni Eropa (EU) dan AS.
Optimisme pasar terhadap perjanjian dagang tersebut menumbuhkan harapan terciptanya stabilitas global yang mendukung aset negara berkembang, termasuk rupiah.
"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS oleh harapan akan adanya kesepakatan tarif kedepannya menyusul perjanjian antara EU dan AS," tegasnya.
3. Ruang penguatan rupiah masih terbatas
Meski demikan, ruang penguatan rupiah diperkirakan akan terbatas. Tekanan datang dari ekspektasi pasar terhadap sikap hawkish Federal Reserve (The Fed) dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan ini.
Selain itu, data tenaga kerja AS atau Non-Farm Payrolls (NFP) yang belakangan dirilis dengan hasil sangat kuat berpotensi memperkuat dolar AS.
"Investor mengantisipasi sikap hawkish the Fed dalam FOMC serta data tenaga kerja AS NFP yang belakagan ini sangat kuat akan mendukung dolar AS. Range Rp16.250-Rp16.400 per dolar AS," ujar Lukman.