Sejak Bullion Bank Diluncurkan, Saldo Deposito Emas di Pegadaian 700 Kg

- Saldo deposito emas PT Pegadaian terus meningkat, mencapai 700 kg sejak diresmikan sebagai bank emas pertama di Indonesia.
- Pegadaian menawarkan tabungan emas dan optimistis saldo deposito emas bisa tembus 1 ton hingga semester I 2025.
Jakarta, IDN Times - PT Pegadaian (Persero) mengungkapkan saldo deposito emas terus meningkat sejak layanan bank emas atau bullion bank diluncurkan pada Februari 2025. Dalam catatannya hingga data Rabu (26/3/2025), saldo deposito emas sudah tembus 700 kilogram (kg).
"Satu hari diresmikan Presiden Prabowo Subianto saldo deposito emas sudah mencapai setengah ton atau 500 kg. Kemudian per data kemarin, alhamdulilah deposito emas kita sudah meningkat mencapai 700 kg," kata Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pegadaian, Riana Rifani dalam Media Gathering di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, (26/3/2025).
1. Pegadaian bidik saldo deposito emas tembus 1 ton di semester I

Selain bullion bank, Pegadaian juga menawarkan tabungan emas, yaitu layanan investasi emas dengan sistem tabungan yang dapat diakses secara digital maupun langsung di kantor Pegadaian.
Tren investasi pada produk emas yang meningkat di masyarakat semakin menunjukkan investasi emas sebagai instrumen keuangan yang aman dan menguntungkan. Oleh karena itu, Pegadaian optimistis hingga semester I 2025, jumlah saldo deposito emas bisa tembus 1 ton.
Sebagai informasi, PT Pegadaian (Persero) resmi mendapat izin menjalankan kegiatan usaha bullion dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat OJK Nomor S-325/PL.02/2024 per 23 Desember 2024.
2. Emas bisa dijadikan instrumen investasi

Fani menambahkan, usaha bullion bank bukan hanya sekadar tempat penyimpanan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengembangkan aset mereka dengan lebih aman dan transparan. Dengan demikian Pegadaian berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kami ingin memberikan berbagai pilihan layanan kepada masyarakat, tidak hanya sekadar menyimpan emas, tetapi juga membantu mereka dalam berinvestasi dan mengembangkan bisnis mereka," ungkapnya.
3. Indonesia masuk posisi ke-8 sebagai negara penghasil emas terbesar di dunia

Sebelumnya, Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, M. Ismail Riyadi mengatakan, kegiatan usaha bullion (layanan bank emas) Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia bisa menjadi titik awal bagi pengembangan ekosistem bullion yang terintegrasi di Indonesia.
Dengan demikian, kegiatan usaha bullion yang didukung oleh ekosistem bullion yang lengkap akan menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pada tahun 2023, Indonesia berada di posisi ke-8 sebagai negara penghasil emas terbesar dengan produksi tahunan mencapai 110 hingga 160 ton dan berada di peringkat ke-6 sebagai negara dengan cadangan emas terbesar," ungkapnya.
Dengan jumlah cadangan yang besar dan produksi emas yang solid, Indonesia memiliki potensi besar untuk lebih mengoptimalkan monetisasi emas untuk mendorong perekonomian nasional yaitu melalui pembentukan kegiatan usaha bullion.