Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Status Pailit dan Kredit Macet Sritex Tak Pengaruhi Kinerja Citi

Suasana pabrik tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo Jawa Tengah. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.
Suasana pabrik tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo Jawa Tengah. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.
Intinya sih...
  • Sritex memiliki utang kepada Citi Indonesia sebesar Rp565 miliar.
  • Rasio kredit bermasalah (NPL Net) atas pinjaman Sritex berada di level 0 persen.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Citibank N.A Indonesia (Citi Indonesia) memastikan bahwa status pailit dan kredit macet yang dialami PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex tidak akan memengaruhi kinerja bank khususnya untuk kualitas kredit maupun profitabilitas bank.

Adapun Sritex memiliki utang kepada Citi Indonesia sebesar 35,83 juta dolar AS atau sekitar Rp565 miliar (kurs Rp15.770 per dolar AS). 

1. Piutang sritex sudah masuk pencadangan secara penuh

Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun hingga kuartal III 2024. (Dok/Istimewa).
Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun hingga kuartal III 2024. (Dok/Istimewa).

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menyatakan bahwa rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan net (NPL Net) atas pinjaman kepada Sritex berada di level 0 persen.  Artinya, Citi Indonesia telah melakukan pencadangan penuh (fully provision) untuk pinjaman ini.

“Ini berarti sudah dilakukan pencadangan penuh, bukan hanya di tahun ini, tapi juga di tahun-tahun sebelumnya. Karena net NPL-nya 0 persen, tidak ada lagi dampaknya pada kinerja bank,” ujar Batara saat ditemui di Jakarta, Rabu (13/11/2024).

2. Tidak akan pengaruhi kinerja Citi Indonesia

Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun hingga kuartal III 2024. (Dok/Istimewa).
Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun hingga kuartal III 2024. (Dok/Istimewa).

Senada, Chief Financial Officer Citi Indonesia, Sujanto Su memastikan, utang Sritex kepada bank tak akan berpengaruh pada rasio kredit bermasalah Citi Indonesia.

“Jadi secara NPL-nya nett di pembukuan kita sudah full provision, sehingga tidak akan memengaruhi kinerja kami di tahun ini,” ujar Sujanto.

Adapun, Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun pada sembilan bulan pertama 2024, meningkat 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama disebabkan oleh biaya operasional yang lebih efisien yang menghasilkan perbaikan Cost to Income Ratio (CIR) menjadi 41,9 persen dari 59,8 persen
di tahun sebelumnya.

Peningkatan Laba Bersih ini memberikan kontribusi pada peningkatan Return on Asset (ROA) menjadi 4,1 persen dari sebelumnya 2,8 persen pada 2023 dan peningkatan Return on Equity (ROE) menjadi 15,4 persen dari 12,7 persen. Kemudian, Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan Rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 291 persen dan 124 persen, di atas ketentuan minimum.

3. Daftar utang Sritex ke-28 Bank

Ilustrasi Utang. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Utang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan laporan keuangan tersebut pun tampak sebagian besar kewajiban Sritex adalah utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu yang panjang. Porsi paling besar dalam utang Sritex berada di bank.

Hingga 30 Juni 2024, tercatat ada 28 bank yang memiliki tagihan kredit jangka panjang atas Sritex dengan nilai sebesar 809,99 juta dolar AS atau sekitar Rp12,72 triliun. Berikut rincian utang Sritex ke 28 bank berdasarkan laporan keuangan semester I-2024:

  1. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar 71,31 juta dolar AS atau setara Rp1,11 triliun.
  2. State Bank of India, Singapore Branch sebesar 43,88 juta dolar AS atau setara Rp685,62 miliar.
  3. PT Bank QNB Indonesia Tbk sebesar 36,94 juta dolar AS atau setara Rp577,75 miliar.
  4. Citibank N.A., Indonesia sebesar 35,83 juta dolar AS atau setara Rp558,66 miliar.
  5. PT Bank Mizuho Indonesia sebesar 33,71 juta dolar AS atau setara Rp525,56 miliar.
  6. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk sebesar 33,27 juta dolar AS atau setara Rp519,07 miliar.
  7. PT Bank Muamalat Indonesia sebesar 25,45 juta dolar AS atau setara Rp397,67 miliar.
  8. PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar 25,34 juta dolar AS atau setara Rp395,60 miliar.
  9. PT Bank Maybank Indonesia Tbk sebesar 25,16 juta dolar AS atau setara Rp392,50 miliar.
  10. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah sebesar 24,80 juta dolar AS atau setara Rp387,50 miliar.
  11. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar 23,81 juta dolar AS atau setara Rp371,56 miliar.
  12. Bank of China (Hong Kong) Limited sebesar 21,78 juta dolar AS atau setara Rp340,15 miliar.
  13. PT Bank KEB Hana Indonesia sebesar 21,53 juta dolar AS atau setara Rp336,35 miliar.
  14. Taipei Fubon Commercial Bank Co., Ltd. sebesar 20 juta dolar AS atau setara Rp312,50 miliar.
  15. Woori Bank Singapore Branch sebesar 19,87 juta dolar AS atau setara Rp309,66 miliar.
  16. Standard Chartered Bank sebesar 19,57 juta dolar AS atau setara Rp305,59 miliar.
  17. PT Bank DBS Indonesia sebesar 18,24 juta dolar AS atau setara Rp284,55 miliar.
  18. PT Bank Permata Tbk sebesar 16,71 juta dolar AS atau setara Rp260,77 miliar.
  19. PT Bank China Construction Indonesia Tbk sebesar 14,91 juta dolar AS atau setara Rp232,54 miliar.
  20. PT Bank DKI sebesar 9,13 juta dolar AS atau setara Rp142,71 miliar.
  21. Bank Emirates NBD sebesar 9,61 juta dolar AS atau setara Rp150,30 miliar.
  22. ICICI Bank Ltd., Singapore Branch sebesar 6,96 juta dolar AS atau setara Rp108,75 miliar.
  23. PT Bank CTBC Indonesia sebesar 6,95 juta dolar AS atau setara Rp108,44 miliar.
  24. Deutsche Bank AG sebesar 6,82 juta dolar AS atau setara Rp106,25 miliar.
  25. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk sebesar 4,97 juta dolar AS atau setara Rp77,63 miliar.
  26. PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebesar 4,52 juta dolar AS atau setara Rp70,55 miliar.
  27. PT Bank SBI Indonesia sebesar 4,38 juta dolar AS atau setara Rp68,50 miliar.
  28. MUFG Bank, Ltd. sebesar 23,78 juta dolar AS atau setara Rp370,19 miliar.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us