Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tim Luhut Pelajari Rencana Prabowo Ubah Subsidi BBM Jadi BLT

Luhut buka suara setelah dilantik sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Istana Negara pada Senin (21/10/2024). (instagram.com/luhut.pandjaitan)
Intinya sih...
  • Dewan Ekonomi Nasional akan mempelajari rencana Presiden Prabowo mengubah subsidi energi menjadi BLT
  • Analisis mendalam diperlukan untuk menilai dampaknya terhadap inflasi, daya beli masyarakat, sektor industri, dan APBN

Jakarta, IDN Times - Dewan Ekonomi Nasional yang diketuai Luhut Binsar Pandjaitan akan mempelajari rencana Presiden Prabowo mengubah subsidi energi, terutama bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT).

Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Mari Elka Pangestu menyatakan, hal tersebut merupakan salah satu program yang akan dianalisis lebih mendalam oleh pihaknya. Analisis bertujuan untuk memberikan masukan yang komprehensif kepada pemerintah.

"Itu memang salah satu program yang akan kita analisa dengan lebih mendalam untuk memberi masukan kepada pemerintah. Karena pemerintah pun sekarang sedang membahas hal itu kan," kata Mari Elka di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/11/2024).

1. Dampak ke inflasi hingga daya beli harus dikaji mendalam

ilustrasi inflasi kuantitas (Freepik.com/Freepik)

Pengalihan subsidi energi menjadi BLT merupakan salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan pemerintah. Menurut dia, opsi tersebut memerlukan kajian mendalam untuk menilai dampaknya secara menyeluruh.

Dampak yang harus dikaji termasuk pengaruhnya terhadap inflasi, daya beli masyarakat, sektor industri, serta anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Dia menegaskan, analisis menyeluruh sangat penting untuk menentukan opsi terbaik dan waktu pelaksanaannya, apakah dilakukan sekaligus atau secara bertahap, mengingat setiap pendekatan memiliki konsekuensi yang berbeda.

"Dan inilah yang saya pikir sedang dilakukan oleh pemerintah dan kita pada posisi memberikan masukan," sebutnya.

2. Kelas menengah perlu diperhatikan selain warga miskin

Ilustrasi masyarakat kelas menengah (Pixabay)

Pihaknya menekankan pentingnya memastikan efektivitas pengalihan subsidi menjadi bantuan langsung tunai agar tepat sasaran, yakni membantu masyarakat berpendapatan rendah.

Mari Elka menggarisbawahi tujuan utama dari subsidi adalah memastikan bantuan benar-benar mendukung kelompok yang membutuhkan, baik melalui subsidi harga yang lebih rendah, BLT, atau kombinasi keduanya.

"Sekarang kita tidak bisa hanya lihat kepada masyarakat miskin berpendapatan rendah, tapi juga yang rentan miskin dan yang kelas menengah karena ini semua juga ada dampaknya juga," ujarnya.

3. Usulan kebijakan baru subsidi dibawa ke Prabowo sepekan lagi

Konferensi pers Pembahasan Usulan Program Quick Win Kementerian Bidang Perekonomian di Hotel Four Seasons, Jakarta, Minggu (3/11/2024). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan, pemerintah saat ini masih melakukan kajian mendalam terkait subsidi listrik dan BBM.

"Kami masih melakukan exercise yang mendalam karena kita harus hati-hati karena kita harus menunggu laporan dari teman-teman dari Pertamina, BPH Migas, dan PLN secara mendalam," kata Bahlil kepada jurnalis di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (4/11/2024).

Bahlil menjelaskan, dalam waktu sekitar satu minggu, pihaknya menargetkan untuk mendapatkan formulasi kebijakan yang tepat terkait subsidi BBM dan listrik. Selanjutnya formulasi kebijakan tersebut akan disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.

"Kalau sudah selesai dalam waktu tidak lama, satu minggu dari sekarang, itu sudah ada formulasinya yang tepat untuk kami laporkan kepada Bapak Presiden," paparnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us