- Senjata militer, selain revolver, pistols and the arms of heading (HS 93019000) senilai 13.528.250 dolar AS
- Bom, granat, torpedo, ranjau, rudal, dan amunisi perang serupa dan bagian-bagiannya (HS 93069010) senilai 26.922.624 dolar AS
- Amunisi dan proyektil lainnya serta bagian-bagiannya, termasuk gumpalan peluru dan selongsong peluru (HS 93069090) senilai 17.245.565 dolar AS
- Selongsong peluru senapan (HS 93062100) senilai 11.215.093 dolar AS
- Senjata; senapan pegas atau gas dan pistol, tidak termasuk arms of heading (HS 93040090) senilai 7.207.228 dolar AS
- Lainnya senilai 26.271.617 dolar AS
Ini Negara yang Paling Banyak Ekspor Senjata ke Indonesia
Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor senjata dan amunisi serta bagiannya dengan kode HS 93 mencapai 102.390.377 dolar AS atau setara Rp1,5 triliun per Juli 2023.
Nilai impor barang tersebut tercatat senilai 21.879.156 dolar AS di Januari, 3.380.463 dolar AS di Februari, 3.433.534 dolar AS di Maret, 7.042.210 dolar AS di April, 14.790.867 dolar AS di Mei, 22.667.068 dolar AS di Juni, dan 29.197.079 dolar AS di Juli.
1. Jenis senjata yang diimpor Indonesia
Dilihat dari jenisnya, senjata yang diimpor Indonesia adalah sebagai berikut:
2. Negara pemasok senjata terbesar ke Indonesia
Berikut negara yang paling banyak memasok senjata ke Indonesia:
- Korea Selatan senilai 25.001.055 dolar AS
- China senilai 19.104.719 dolar AS
- Amerika Serikat senilai 15.060.101 dolar AS
- Afrika Selatan senilai 10.656.836 dolar AS
- Spanyol senilai 6.003.593 dolar AS
- Lainnya senilai 78.040.811 dolar AS
3. Jokowi sentil impor produk militer yang bisa diproduksi dalam negeri
Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebelumnya telah memerintahkan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Polri mengerem mengimpor alat utama sistem senjata (alutsista) yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
"Ini saya minta di Kemenhan, di Polri, seragam militer, kita ini bisa bikin ekspor ke semua negara, eh kita malah beli dari luar, sepatu, senjata, kita bisa bikin lho," ujar Jokowi dalam pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri, yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/3/2023).
"Kalau yang canggih-canggih silakan (impor), kita mau beli pesawat tempur, karena kita belum bisa (buat). Kalau senjata, peluru, kita ini sudah bisa, apalagi hanya sepatu. Kenapa harus beli dari luar?" sambungnya.
