Vending Machine Produk UMKM Disediakan di Danau Toba dan Labuan Bajo

- Seluruh transaksi dilakukan melalui QRIS, memudahkan wisatawan untuk melakukan pembelian tanpa kontak fisik.
- Pelindo dan ASDP akan perluas vending machine di pelabuhan lain, dengan prioritas lokasi strategis sektor pariwisata.
- Pelindo tegaskan pentingnya transformasi pelabuhan menjadi simpul strategis dalam rantai pasok global.
Jakarta, IDN Times - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo bersama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghadirkan vending machine berisi produk usaha mikro dan kecil (UMK) di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba, Sumatra Utara. Inisiatif ini menjadi bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal berbasis digital.
Dalam Program Kolaborasi TJSL BUMN ini, Pelindo bersama ASDP secara total menyediakan dua vending machine UMK, satu di Toba dan satu lagi di Meruorah, Labuan Badjo.
“Melalui vending machine, kami memadukan pelayanan publik modern di pelabuhan dengan dukungan konkret bagi pelaku usaha lokal,” kata Direktur SDM dan Umum Pelindo, Dwi Fatan Lilyana, dalam keterangannya, Selasa (1/7/2025).
1. Seluruh transaksi dilakukan melalui QRIS

Dia menjelaskan, seluruh transaksi melalui mesin ini menggunakan sistem pembayaran digital QRIS. Hal ini akan memudahkan wisatawan melakukan pembelian tanpa kontak fisik.
“Kami tidak hanya menyediakan akses pasar, tetapi juga mendampingi peningkatan kualitas produk UMKM dengan memfasilitasi keberadaan vending machine di lokasi strategis,” ujarnya.
2. Pelindo dan ASDP akan perluas vending machine di pelabuhan lain

Asisten Deputi Bidang TJSL Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono mengatakan, program ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Melalui Program TJSL yang salah satu fokusnya adalah pemberdayaan ekonomi lokal.
Langkah selanjutnta, Pelindo dan ASDP akan memperluas penggunaan vending machine di pelabuhan-pelabuhan lain, dengan prioritas lokasi strategis sektor pariwisata.
“Vending machine ini tentunya merekam data penjualan dan minat konsumen di tempat tertentu dan dalam kurun waktu tertentu. Data ini akan kami jadikan dasar sebagai strategi pembinaan ke depan. Program ini harus punya dampak nyata,” kata dia.
3. Pelindo tegaskan pentingnya transformasi pelabuhan

Pelabuhan menjadi simpul strategis dalam rantai pasok global, karena lebih dari 80 persen distribusi barang di dunia diangkut melalui jalur laut, dengan jumlah mencapai hampir 12 miliar ton setiap tahun.
Direktur SDM PT Pelindo Multi Terminal, Edi Priyanto mengatakan, dengan volume sebesar itu pelabuhan harus efisien, adaptif, dan ramah lingkungan. Dia mengatakan, Pelindo telah mengubah struktur organisasi paska merger empat BUMN kepelabuhanan di tahun 2021.
"Kini, perusahaan mengelola lebih dari 160 unit bisnis di 32 provinsi, dan membagi layanan menjadi empat kluster, yakni layanan petikemas, non-petikemas, logistik hinterland, serta marine & equipment," kata Edi Priyanto.