Virus Corona Masih Menghantui IHSG, Saham-saham Ini Bisa Dikoleksi

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih mengalami tekanan dalam perdagangan hari ini, Kamis (19/3).
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan, hal itu lantaran pelaku pasar masih menanti rilis data perekonomian tentang suku bunga yang disinyalir belum akan ada perubahan. Sehingga, dia memprediksi IHSG bakal bergerak dalam rentang support 4.065 dan resistance 4.503.
"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah hingga jangka panjang," katanya kepada IDN Times, Kamis (19/3).
1. Berikut saham-saham yang dapat dipertimbangkan untuk perdagangan hari ini

Wiliam merekomendasikan beberapa saham untuk dibelanjakan hari ini, saham-saham tersebut di antaranya:
PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA)
PT H M Sampoerna Tbk (HMSP)
PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI (BBNI)
PT Astra International Tbk (ASII)
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
2. Ketidakpastian ekonomi karena virus corona bikin IHSG anjlok

Sejalan dengan William, analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengungkapkan IHSG masih akan melanjutkan pelemahan. Sebab, kata Dennies, pergerakan IHSG akan dipengaruhi tingginya ketidakpastian perekonomian akibat dampak dari COVID-19 atau virus corona yang semakin tinggi di dalam negeri.
"Investor akan berfokus pada penetapan suku bunga dan pernyataan terkait perekonomian dari Bank Indonesia," ujarnya.
Dia memprediksikan IHSG bergerak dalam rentang support 4.170-4.243 dan resistance 4.432-4.548.
3. Pada perdagangan Rabu (18/3) IHSG masih dalam tekanan

Untuk diketahui, pada perdagangan Rabu (18/3) IHSG ditutup melemah 126,08 poin atau 2,83 persen ke level 4.330,67.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 28,03 poin atau 4,1 persen menjadi 655,63. Penutupan IHSG diiringi aksi jual oleh investor asing sebesar Rp258,44 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 467.444 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,43 miliar lembar saham senilai Rp8,08 triliun.