Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Memisahkan Rekening untuk Kebutuhan dan Keinginan

ilustrasi kartu debit (unsplash.com/Nathana Rebouças)
ilustrasi kartu debit (unsplash.com/Nathana Rebouças)
Intinya sih...
  • Buka dua rekening terpisah untuk kebutuhan dan keinginan
  • Atur transfer otomatis sesuai alokasi dana setiap bulan
  • Memanfaatkan aplikasi keuangan untuk memantau pengeluaran dari masing-masing rekening

Mengelola keuangan pribadi ternyata bisa menjadi tantangan tersendiri untuk kamu yang mungkin tidak memiliki sistem keuangan yang rapi antara pengeluaran untuk kebutuhan dan keinginan. Salah satu strategi sederhana yang cukup efektif adalah dengan memisahkan antara rekening khusus untuk dua jenis pengeluaran tersebut agar tidak sampai tercampur.

Dengan melakukan pemisahan rekening, kamu jadi lebih mengetahui batas kemampuan finansial dan menghindari potensi belanja secara impulsif. Berikut ini tips cermat untuk memisahkan antara rekening untuk kebutuhan dan keinginan agar keuangan lebih terkendali.

1. Buat dua rekening utama sejak awal

ilustrasi kartu debit (unsplash.com/CardMapr.nl)
ilustrasi kartu debit (unsplash.com/CardMapr.nl)

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan membuka dua rekening yang berbeda, yaitu satu untuk kebutuhan pokok dan satu lagi untuk keinginan atau hiburan. Rekening kebutuhan biasanya mencakup pengeluaran wajib, seperti biaya listrik, sewa cicilan, dan kebutuhan pokok lainnya. Sedangkan rekening keinginan mencangkup nongkrong, belanja online, atau traveling.

Dengan dua rekening tersebut, kamu bisa lebih mudah mengatur alokasi dana setiap bulan dan menghindari potensi penggunaan dana kebutuhan untuk hal-hal yang sebetulnya tidak terlalu penting. Selain itu, kamu juga akan lebih sadar agar kebutuhan keinginan tidak menyentuh dana yang benar-benar penting.

2. Atur transfer otomatis di awal bulan

ilustrasi kartu debit (unsplash.com/Nathana Rebouças)
ilustrasi kartu debit (unsplash.com/Nathana Rebouças)

Setelah menerima penghasilan, segera lakukan transfer otomatis ke kedua rekening sesuai alokasi yang telah ditentukan. Contohnya 70 persen untuk rekening kebutuhan, dan 30 persen untuk rekening keinginan atau dapat disesuaikan dengan gaya hidup, serta kewajiban keuanganmu.

Transfer otomatis akan mengurangi godaan untuk membelanjakan semuanya di satu rekening karena dana sudah tersebar dengan jelas. Cara ini juga dapat membantumu membentuk rutinitas keuangan yang lebih disiplin tanpa perlu repot-repot mengatur secara manual setiap saat.

3. Gunakan aplikasi keuangan untuk memantau pengeluaran

ilustrasi kartu debit (unsplash.com/Tred Earth)
ilustrasi kartu debit (unsplash.com/Tred Earth)

Memanfaatkan aplikasi keuangan pribadi bisa dilakukan untuk mencatat pengeluaran dari masing-masing rekening agar kamu pun tahu dimana uangmu paling banyak habis. Aplikasi ini pada umumnya memungkinkanmu untuk memisahkan kategori pengeluaran dan terus memantau apakah kamu sudah melampaui batas anggaran atau belum.

Setidaknya dengan pemantauan, kamu bisa mengevaluasi kembali jika rekening keinginan terlalu cepat habis atau bila ada pengeluaran kebutuhan yang sebetulnya dapat ditekan. Informasi ini sangat berguna untuk mengoreksi kebiasaan dan meningkatkan kontrol atas keuangan pribadi yang dimiliki.

4. Gunakan rekening kebutuhan untuk transaksi otomatis

ilustrasi debit (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi debit (pexels.com/Ivan Samkov)

Untuk memastikan rekening kebutuhan tidak terganggu gugat, gunakan rekening ini hanya untuk transaksi tetap, seperti pembayaran cicilan, tagihan, atau belanja rutin yang telah terjadwal. Hindari kebiasaan menggunakan rekening ini untuk transaksi secara impulsif agar tidak sampai mengacaukan rencana keuangan.

Langkah ini dapat membantumu untuk memberikan akses ke rekening kebutuhan dan lebih berhati-hati ketika ingin menggunakan dana di dalamnya. Dengan begitu, dana untuk kebutuhan pun tetap aman dan kamu tidak perlu khawatir kekurangan di akhir bulan.

Memisahkan rekening untuk kebutuhan keinginan bukan hanya sekadar gaya untuk mengatur uang, namun strategi penting dalam menjaga stabilitas keuangan pribadi. Dengan sistem yang benar-benar terstruktur, kamu akan lebih sadar membelanjakan uang, dan menahan diri dari pengeluaran berlebihan. Kebiasaan ini akan membentuk pondasi kuat untuk mencapai tujuan finansial lebih besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us