Kenali 5 Bentuk Money Trap yang Sering Tidak Disadari

- Paylater memicu pembelian tanpa memikirkan budget
- Belanja impulsif karena diskon atau promo dapat menyebabkan penyesalan dan boros
- Mengutamakan gaya hidup mewah bisa mengakibatkan keuangan tidak stabil di masa depan
Sesuai namanya, money trap merupakan jebakan uang yang memicu perilaku konsumtif di kalangan masyarakat. Perilaku ini kerap tidak disadari dan berisiko membahayakan kondisi finansial jika dilakukan tanpa mitigasi. Kita perlu tahu bentuk-bentuk money trap yang mungkin saja sudah menjadi kebiasaan di kehidupan sehari-hari. Daripada penasaran, yuk, simak informasinya berikut ini!
1. Berbelanja menggunakan fitur paylater
.jpg)
Dewasa ini, paylater atau metode menunda pembayaran saat membeli suatu barang di sebuah platform sangat digemari di kalangan masyarakat. Sejatinya, paylater merupakan pinjaman daring yang tak mengharuskan pengguna memiliki kartu kredit.
Dengan kemudahan yang ditawarkan paylater, banyak orang merasa terlena dan membeli produk tanpa memikirkan budget yang dimiliki. Walaupun banyak platform menyediakan cicilan 0 persen, hal ini tetap saja membahayakan kondisi finansial mereka. Jika tak segera dikendalikan, bisa-bisa tagihannya membengkak di kemudian hari.
2. Belanja impulsif karena diskon atau promo

Siapa, nih, yang gemar membeli sesuatu karena sedang promo gede-gedean? Saat melihat diskon, kita terdorong untuk segera memasukannya ke keranjang meski tak benar-benar membutuhkannya. Namun beberapa saat kemudian, kita menyesal dan merasa sangat boros.
Oleh karena itu, penting untuk menanam mindset bahwa kebutuhan merupakan prioritas utama alih-alih keinginan. Meski begitu, ini bukan berarti kita gak bisa membeli barang yang diinginkan. Kita bisa mengalokasikan 10 persen pendapatan untuk keinginan, dengan catatan tetap disiplin dan tak melebihi anggaran.
3. Mengutamakan gaya hidup mewah

Memiliki gadget terbaru, fashion paling modis, dan liburan mewah menjadi harapan banyak orang. Sebagian besar dari mereka bahkan melakukannya agar mendapat pengakuan. Sejatinya hal ini boleh saja dilakukan. Namun tetap harus disesuaikan dengan budget yang tersedia.
Jangan sampai kita fokus mengedepankan gengsi tapi tak punya dana darurat dan aset di masa depan. Ingat, kita tak hanya hidup untuk hari ini. Kita juga perlu memikirkan kelangsungan hidup di hari esok.
4. Salah mengambil langkah berinvestasi

Investasi kerap menjadi topik hangat yang dibicarakan, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Akhirnya banyak orang menjadi FOMO (fear of missing out) atau gak mau ketinggalan berinvestasi walau tak memiliki pemahaman yang kuat mengenai instrumen investasi yang digunakan.
Alih-alih mendapat keuntungan besar dalam waktu singkat, mereka justru harus gigit jari karena merugi. Bahkan beberapa orang cukup nekat mengalokasikan dana yang besar untuk berinvestasi sehingga jumlah kerugiannya gak main-main.
5. Kecanduan membuka e-commerce

Sering membuka aplikasi e-commerce merupakan tanda bahwa kamu telah kecanduan berbelanja, lho. Ini disebut juga dengan window shopping yang dilakukan secara daring. Melihat-lihat barang di e-commerce tanpa disadari dapat memicu kamu untuk membeli sesuatu yang tak dibutuhkan, apalagi jika kamu punya banyak voucher diskon.
Biasanya orang melakukan hal ini di tengah waktu senggang. Untuk mengurangi kecanduannya, kamu bisa menyibukkan diri dengan aktivitas lain dan jauhkan diri dari HP. Kamu juga disarankan menghapus aplikasi e-commerce agar lebih mudah mengontrol diri.
Sejatinya sah-sah saja membelanjakan uang yang kita punya, asal berada dalam koridor yang tepat. Jangan sampai kita menjadi konsumtif dan membuat cash flow kita macet karena pengeluaran melebihi pendapatan. Jadi, hindari bentuk-bentuk money trap di atas demi kondisi finansial yang sehat di masa mendatang, ya!
FAQ seputar Bentuk Money Trap yang Sering Tidak Disadari
Apa itu money trap dalam keuangan pribadi? | Money trap adalah jebakan keuangan yang membuat seseorang terus menghabiskan uang tanpa sadar, biasanya karena kebiasaan konsumtif seperti sering belanja online, mengikuti tren, atau memakai paylater berlebihan. |
Apa contoh kebiasaan sehari-hari yang termasuk money trap? | Beberapa contohnya adalah ngopi setiap hari di kafe, langganan layanan streaming berlebihan, membeli barang diskon yang tidak dibutuhkan, dan sering pesan makanan lewat aplikasi. |
Mengapa orang mudah terjebak dalam money trap? | Karena banyak orang tergoda oleh kenyamanan digital, promo besar-besaran, serta tekanan sosial untuk tampil sesuai tren, tanpa mempertimbangkan kondisi keuangan jangka panjang. |
Apa dampak dari money trap bagi keuangan pribadi? | Dampaknya bisa berupa sulit menabung, terlilit utang, stres karena tagihan menumpuk, dan tidak punya dana darurat ketika menghadapi situasi darurat. |
Bagaimana cara menghindari money trap agar keuangan tetap sehat? | Caranya dengan membuat anggaran bulanan, membedakan antara kebutuhan dan keinginan, mencatat setiap pengeluaran, serta menunda keputusan belanja agar lebih rasional. |


















