[PUISI] Aku Adalah Aku Sekarang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sekarang mungkin tidak ada rasa yang dapat hinggap di batinku
Untuk bisa memiliki sayang yang benar terhimpun di hati
Untuk terus dan mampu merasakan yang orang bisa senyum
Entah yang pertama kedua atau ke berapa pun
Aku tidak pernah bisa potong sedikit untuk simpan di tempat suci
Aku tidak pernah bisa tahu keanehan yang ku rasa yang sebenarnya di antara itu
Ada yang tidak bisa lepas
Tapi aku benar-benar tidak bisa jatuh dan terlelap
Dulu pernah ada yang buat bersambung
Dan mungkin sudah terukir istana sang hartawan di benak itu
Terus-menerus bermimpi untuk yang terhubung baik-baik
Namun lari pergi dengan pura-pura tak peduli
Setelah yang itu terlenyap oleh majikan setia
Sudah tidak ada lagi episode baru menyambut subuh
Dan aku jadi anak nakal lagi
Cari sebanyak-banyaknya untuk dikuras harga dan hartanya
Terus mencermati jalan lurus dengan lebar setapak kaki
Cuma karena ingin mencicipi dan tidak dengan lidah
Mau jatuh lagi untuk menyusun rapi
Tapi aku tidak ingin yang tidak terukur dan terbang tertiup angina
Aku ingin yang berbidang-bidang idaman sejuta umat
Maka akibat kesuakaan anehku
Aku ingin terbang ke luar negeri
Baca Juga: [PUISI] Sepatu Usang
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.