[PUISI] Animo, Kado Istimewa

Ketidakhadiran kalian sempat menjatuhkan tubuh kecilku, namun ketidakhadiran kalian pula yang membentuk semangatku.

 

Cahaya lembayung mulai terlihat di cakrawala

Sekian lama, baru terlihat sudah

 

Berjalan dalam desiran angin

Mengayomi langkah menuju ketegaran

 

Saat tubuh terjaga

Kalian mengalun seraya kaleidoskop

 

Ayah… Ibu… Anakmu mencengkram segenggam impian

Aku mengepalnya kuat-kuat

Supaya kalian meyakini

Ketidakhadiran kalian memberikan animo dahsyat

 

Anakmu percaya

Mimpi tidaklah berakhir seperti aku kehilangan kehadiran kalian

 

Dahulu, anakmu ini kolot

Tak berani mengungkapkan kalimat berlebihan kepada kalian

Meski kata-kata buaian hanyalah eufemistis

 

Mungkin kalian sudah bersandar bersama-Nya

Tetapi, protektif kalian tak pernah mati

Layaknya perisai baja

 

Ada kado istimewa untuk kalian di sana

Gelora dan etos tinggi untuk meraih mimpi

Peluh panas yang mengalir di pembuluh darah

Hitamnya kantung mata atas nama kerja keras

Kupersembahkan untuk kalian

 

Bogor, 21 Januari 2017

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya