[PUISI] Dialog Detik

Sepi menyelimuti ruang
Suara detik jam membuat hening semakin lantang
Sinar matahari seakan ikut mengintip
Diriku yang berenang dalam isi kepala sendiri
Ku berharap bisa merangkai kata
Menjadi sebuah bait melankoli yang indah
Sayangnya tiada inspirasi yang berarti
Detik, bisakah kamu jangan berlari mendahuluiku?
Aku takut jika detik sudah sampai tujuan
Namun aku belum menuangkan isi hatiku
Detik hanya membisu
Ia terus berjalan mengikuti lintasan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.