Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Dialog Detik

ilustrasi jam dinding (pexels.com/Holafabiola)
ilustrasi jam dinding (pexels.com/Holafabiola)

Sepi menyelimuti ruang

Suara detik jam membuat hening semakin lantang

Sinar matahari seakan ikut mengintip

Diriku yang berenang dalam isi kepala sendiri

 

Ku berharap bisa merangkai kata

Menjadi sebuah bait melankoli yang indah

Sayangnya tiada inspirasi yang berarti

Detik, bisakah kamu jangan berlari mendahuluiku?

 

Aku takut jika detik sudah sampai tujuan

Namun aku belum menuangkan isi hatiku

Detik hanya membisu

Ia terus berjalan mengikuti lintasan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Pergi untuk Pulang

15 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi memasak bersama keluarga

[PUISI] Aroma Masakan Ibu

14 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi secangkir kopi (pexels.com/Boryslav Shoot)

[PUISI] Kopi Hitam

14 Des 2025, 05:04 WIBFiction
Posisi tenang

[PUISI] Harapan Fana

12 Des 2025, 16:57 WIBFiction