Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Aku Menulis Sajak

ilustrasi mengetik (pexels.com/Markus Winkler)

Mengibarkan karangan-karangan terpendam
Dalam benak ingin meledak
Menjadi karya-karya termashyur
Bagai redup cahaya malam
Tanpa berteriak
Sanggup melukiskan kenangan

Aku menulis sajak
Kehendak pikiran berhenti penuh
Hingga tiba-tiba tumbuh
Perasaan tak kasat mata
Sulit diungkap bentuk vokal
Lega tersemat di buku catatan hati

Jika patah hati mampu menghunus jantungku
Sudah sejak lama aku mati
Terasingkan
Bersama tulang-tulang kusam
Dirayapi cacing-cacing tanah
Haus menu makan malam

Jika lelah sendiri mampu membunuhmu dalam sekejap
Sudah dari lama aku mencari penggantimu
Tak bergelantung nyawa padamu
Menangisimu malam hari
Di setiap kesempatan hening menyapa

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Aulia
EditorAulia
Follow Us