Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Aku Terlalu Mencintai Hujan

Unsplash/Geetanjal Khanna

Padahal dibuatnya aku tak bisa pulang
dari kerja sepanjang hari,
dilumatnya waktu istirahatku
saat raga ini ingin cepat-cepat menyentuh kasur.

Namun aku terlalu mencintai hujan.
Aku gadaikan keringku kepadanya
demi mencapai rumah
supaya lekas kutenangkan pikiran
dengan secangkir teh panas
lalu memejamkan mata
demi esok cukup stamina

Namun aku terlalu mencintai hujan.
Saat kemarau datang iba hatiku
lalu cepat aku merindu.

Ketika ia datang,
biarkan aku pulang kebasahan
demi menyambut dirinya yang turun menyentuh bumi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
S.M. Moeis
EditorS.M. Moeis
Follow Us