Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Berbalut Seragam Kebiadaban

Ilustrasi suasana perang (unsplash.com/Duncan Kidd)

Masih berlanjut, belum terhenti
Kembali nostalgia 'tuk merinding di tanah sendiri
Di usir oleh mereka tamu-tamu keji
Durjana lagi biadab, tiada nurani
Heuh! Dialah si tamu lupa diri

Tak malu dengan balutan seragam yang buatnya nampak "gagah" ketika berdiri
Petentang-petenteng berlagak kasar layaknya penguasa terbesar
Tak main-main, hingga entengnya ia tamparkan tongkat andalan ke kaki-kaki suci
Menyeret paksa raga yang masih bernyawa
Seenaknya diangkat, layaknya sampah yang ingin dilontarkan ke tong sampah

Iya, ke siapa lagi?
Jika tak menyasar mujahid-mujahid suci
Para murabithun murabithah yang enggan melarikan diri
Dari negeri syuhada---negeri suci

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tika Nur Hasanah
EditorTika Nur Hasanah
Follow Us