Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Berkaca

Unsplash.com/Vince Fleming

Berkali-kali kucoba menghindari.
Sepasang mata terlalu ambisi.
Berulang kali memahami.
Seseorang itu lantas terus meratapi.

Jatuhnya tak sekali dua kali.
Rapuhnya tak teranggap, dibalut sang luapan emosi.
Sebuah masa berarogan tinggi.
Ia bangkit kembali, lagi-lagi hendak meniti.

Kuharap kali ini kabar baik.
Di siang hari yang terik.
Hatinya terusik.
Berpura-pura sedang baik.

Padahal ia patah.
Jiwanya yang serakah, kalah.
Cintanya tumpah.
Dan dia; berhadapan denganku dari sebilah kaca.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us