Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Gajah yang Mati

Unsplash/Cristy Zinn

Aku di sini melihat ibuku ditembaki sampai mati

Ibuku berteriak

Pergi! Pergi!

Belalainya melambai seakan ini hari terakhir kebersamaan kami

Aku berteriak sampai sesak

Ingin rasanya menyeruduk mereka yang menghabisinya saat ini

Tapi aku merasa sendirian takut diadili

Dan kini kakiku gemetar melangkah pergi

Di semak-semak aku sembunyi

Aku kembali memberanikan diri, mencoba mendekat lagi

Ibu, ibu, ibu, aku memanggilnya berkali-kali seperti mantra yang kuharap berguna membuatnya kembali

Tapi dia tak menjawab dia kehilangan gerak, kehilangan nyali, dia mati

Dan detik itu aku kehilangan duniaku

Kini, jadilah aku gajah yang akhirnya mati dihabisi, di hutan yang katanya dilindungi

(Memperingati hari gajah sedunia pada tanggal 12 Agustus 2018)

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tri Pangesti
EditorTri Pangesti
Follow Us