Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Hambar

ilustrasi kesedihan (pixabay.com/susan-lu4esm)
ilustrasi kesedihan (pixabay.com/susan-lu4esm)

Gejolak hendak membuat retak
cermin kehidupan panutan jiwa
Waktu diam tak bergerak
Perlahan masa silam menyeruak

Dia yang menatap genangan air
berhenti untuk berpikir
Cinta mengajarinya untuk bersyair
namun kini yang dirasa sedih tanpa akhir

Selayaknya manusia yang ingin bahagia
Dia mencoba menggali rasa dalam jiwa
Menemukan arti yang banyak orang berkata
istilah jatuh cinta

Senyumnya manis namun sukmanya teriris
Pipinya kering karena air mata habis tergiring
Bibirnya bergumam di sela penyesalan
Meratapi bahagia yang makin hilang dari pandangan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riza AA
EditorRiza AA
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Embun Musim Kemarau

23 Sep 2025, 06:15 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction