Di puncak yang kubangun, aku berdiri kuat
Napas kemenangan kurasakan sebagai berkat
Namun satu bisikan saja merobek semua yang kupercaya
Mengusik rasa aman yang kuanggap nyata

Aku jatuh bukan karena tak kuat
Melainkan karena dunia pandai menusuk keyakinan
Sering kali racun datang dari lidah yang kupuja
Dan lebih pahit lagi, aku tumbang oleh suaraku sendiri

Retakku di puncak justru membuka mata
Bahwa tidak semua sorak adalah dukungan
Jatuh membuka siapa yang benar di sisiku
Dan siapa diriku tanpa tepuk tangan