Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Luka Terpendam

ilustrasi menelungkup (pixabay.com/StockSnap)
ilustrasi menelungkup (pixabay.com/StockSnap)

Luka seperti apa yang sudah menggores hatimu?
Apakah ini hasil dari sabar?
yang pada akhirnya menemukan batasnya,
atau ini tumpukan memaklumi atas nama memahami?
Kau terlalu lihai menyembunyikan sedih,
mengemasnya dengan rapi,
dibalut senyuman yang tampak tak pernah pudar

Tapi aku tahu, di balik tawa yang kau suguhkan,
ada banyak luka yang tak pernah dijahit.
Kau terlalu sibuk merangkul dunia,
berpura-pura kuat dalam derasnya badai,
hingga lupa memeluk dirimu sendiri,
hingga lupa bahwa hatimu pun,
perlu  diberi ruang untuk bernapas.

Mereka yang kau bahagiakan,
tak tahu bahwa senyummu tak pernah utuh
Kau terlalu sibuk membagikan cahaya,
hingga lupa cara merasakan hangatnya.
Dan kini, saat semua tertidur,
tinggallah kau dan luka yang terpendam,
bersama keheningan yang tak bisa kau elakkan

luluh lantak dibantai malam yang tak pernah menidurkanmu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us