Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Masih Ada Hari Ini

ilustrasi perempuan yang sedang di pinggir pantai
ilustrasi perempuan yang sedang di pinggir pantai (pexels.com/Chama)

Di antara barisan mimpi yang kususun sendiri
Datang angin tanpa aba-aba mengacak semuanya
Seperti badai di segitiga bermuda

Diriku goyah
Kepalaku hampir pecah
Hatiku resah
Langkahku pasrah

Namun, 
Perlahan kubangun ulang sisa puing yang masih hangat oleh tekad
sisa tenaga yang masih kuat oleh semangat

Aku tidak meminta dunia berpihak
Tapi bisakah dunia tak menyikut terlalu keras?
Bisakah dunia tak menusuk terlalu dalam?
Bisakah dunia tak menghancurkan banyak hal?

Aku tak perlu karpet merah
Cukup lintasan datar agar dapat bebas melangkah
Aku tak perlu sorakan pendukung
Cukup dorongan yang tak membuatku terkurung

Kadang aku benci diriku yang terlalu memaksa untuk terus menanjak
Meski sudah banyak yang retak
Tapi jika tidak
Siapa lagi yang akan membuatku naik selain diriku sendiri?

Untungnya, aku masih di sini
Dengan dua tangan, dua kaki,
Dan satu kepala penuh keraguan
Tapi tetap mencari

Untungnya, aku masih di sini
Menyatukan puing-puing agar bisa aku terbang lagi

Untungnya, aku masih punya hari ini
Dan itu cukup, untuk memulai semuanya kembali

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us