[PUISI] Masih Ada Hari Ini

Di antara barisan mimpi yang kususun sendiri
Datang angin tanpa aba-aba mengacak semuanya
Seperti badai di segitiga bermuda
Diriku goyah
Kepalaku hampir pecah
Hatiku resah
Langkahku pasrah
Namun,
Perlahan kubangun ulang sisa puing yang masih hangat oleh tekad
sisa tenaga yang masih kuat oleh semangat
Aku tidak meminta dunia berpihak
Tapi bisakah dunia tak menyikut terlalu keras?
Bisakah dunia tak menusuk terlalu dalam?
Bisakah dunia tak menghancurkan banyak hal?
Aku tak perlu karpet merah
Cukup lintasan datar agar dapat bebas melangkah
Aku tak perlu sorakan pendukung
Cukup dorongan yang tak membuatku terkurung
Kadang aku benci diriku yang terlalu memaksa untuk terus menanjak
Meski sudah banyak yang retak
Tapi jika tidak
Siapa lagi yang akan membuatku naik selain diriku sendiri?
Untungnya, aku masih di sini
Dengan dua tangan, dua kaki,
Dan satu kepala penuh keraguan
Tapi tetap mencari
Untungnya, aku masih di sini
Menyatukan puing-puing agar bisa aku terbang lagi
Untungnya, aku masih punya hari ini
Dan itu cukup, untuk memulai semuanya kembali