Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Mengungkung Asmara

ilustrasi tangan dalam kegelapan (unsplash.com/Ricardo Gomez Angel)

Malam-malam kembali panjang
Binar rembulan tak luyu terangnya 
Terdengar suara samar
Di antara sunyi yang begitu memekakkan

Suara itu
Memang tertatih bertitah
Namun tiada letih batinnya
Merangkai doa 'tuk sang kasih
Hingga sedu sembab kedua mata
Menengadahkan tangan
Di sepertiga malam, berharap ijabah

Aku diam, bukan berarti tak cinta
Bakal terlalu mudah bagimu
Bila kuungkap rasa
Maka di saat kukungkung asmara
Ku tak ingin kau dengar semata

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us