Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Perihal Kemarin

Ilustrasi bergandengan tangan sesuai arti tembang kinanthi (pexels.com/Git Stephen Gitau)

Di dalam ruang-ruang hatinya, badai bertiup kencang
Seorang pria dalam kekacauan, tak tentu arah yang ia tuju
Perasaan berkecamuk seperti danau tak berujung
Bayang-bayang cinta yang lama tenggelam abadi merayu

Emosi berputar seperti gelombang dalam lautan yang bergemuruh
Ia mempertanyakan alasan, mempertanyakan hatinya
“Apakah rindu juga memelukmu sepertiku?”
“Apakah cinta masih menyala dan berkobar, wahai sang pelukis senja?”

Bisikan hati penuh kegelisahan yang mengantarkanmu pada pertemuan ini
Sebuah kesempatan untuk menjelajah atau risiko berujung bencana
Untuk rindu yang murni atau melepas liarkan ego demi kekosongan hati
Untuk meruntuhkan tembok yang rapuh atau menghidupkan kembali cinta

Di labirin hatinya, aku mencari tanda berharap menemukan kunci
Dalam dekapan ketidakpastian, hati menemukan terang dalam wajah yang dikenali
Mencoba membuka kebenaran yang masih terlukis dalam mimpi
Kesempatan kedua untuk sembuh dan selaras di dekatku lagi

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Isna
EditorIsna
Follow Us