Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Permata yang Berkilau

ilustrasi seorang gadis yang menghabiskan waktunya di alam terbuka ketika sedang gelisah (pexels.com/Lucas Allmann)
ilustrasi seorang gadis yang menghabiskan waktunya di alam terbuka ketika sedang gelisah (pexels.com/Lucas Allmann)

Hatiku kembali gelisah

Membuatku merasa begitu tidak nyaman

Berdiam diri di dalam rumah justru membuatku semakin merasa sesak

Lebih baik aku beranjak keluar dan menghirup udara segar

 

Pikiranku bercabang ke segala arah

Membuatku terkadang pusing dan mual

Dengan jantung berdebar tak beraturan

Situasi yang benar-benar membuatku tak nyaman

 

Di sepanjang perjalanan yang kulakukan

Aku memfokuskan diriku kepada keajaiban yang ada di sekelilingku

Aku melihat pegunungan hijau yang megah

Aku melihat cahaya jingga keemasan dari mentari pagi

 

Aku merasa jauh lebih baik dan lega

Aku melihat mawar merah yang mekar dengan indah

Aku menatap langit biru yang begitu luas

Dan pepohonan hijau yang tinggi dan rindang

 

Bagiku, alam memiliki kemampuan menyembuhkan yang menakjubkan

Keindahannya membuatku bisa kembali bernapas dengan lega

Kemegahannya membuatku kembali menyadari keagungan-Nya

Hingga aku dapat menemukan kembali harapanku yang hilang karenanya

 

Perjalananku yang masih panjang dan penuh misteri ini

Memang terkadang membuatku takut

Takut tersesat dan hilang arah

Namun, aku yakin berdiam diri justru kan membuatku menyesalinya suatu saat

 

Jadi, aku kan terus melangkah

Meski harus tersandung dan terjatuh lalu terluka

Meski harus tersesat dan hilang arah

Aku yakin, Tuhan kan membimbingku ke jalan yang seharusnya

 

Itu jauh lebih baik

Dibandingkan berdiam diri karena takluk pada rasa takutku

Lalu menanti waktu untuk menyesalinya di masa depan

Aku tak ingin tenggelam di pahitnya penyesalan, kurasa kau pun begitu

 

Satu langkah di satu waktu adalah hal yang patut diperjuangkan

Tak ada yang pasti, semuanya perlu kucoba

Kan kuasah kembali permata di dalam diriku dengan keberanian

Hingga suatu hari nanti, kan tiba waktuku tuk berkilau dengan cantiknya

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us