Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sajak untuk Biru

pexels.com/Raphael Brasileiro

Aku tak tahu kenapa memilih biru
Mungkin karena langit yang kulihat setiap waktu
Teduh saat pagi, cerah saat siang, dan meninggalkan kerinduan saat senja

Bisa jadi juga karena biru selalu hadir di kepala
Menguasai seluruh jiwaku
Melekat di sepanjang ingat, mengetuk hati yang mulai pekat, dan mendekap relung yang terpasung hebat

Sampai detik ini biru masih saja bertahta kuat
Pada raga yang semakin terserang hampa
Kala pelupuk terpejam kelam, hati terpenjara lara, dan pikiran yang mengadu sendu

Di saat dini hari mulai merajai malam seperti ini
Aku malah tenggelam di pusara nestapa
Mengais makna dari setiap kata, alasan di balik pergi, dan kehangatan yang terasa dingin

Aku masih tak tahu kenapa hati terus memuja biru
Sejak pagi menyapa diri, terik mengaduk peluh, hingga malam menemui pekat
Satu yang kuyakini, biru hanyalah kamu, selamanya

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
T y a s
EditorT y a s
Follow Us