Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sebelum Tangan Dijabat Malaikat

ilustrasi seseorang bercermin di kaca retak (pexels.com/@shvets-production)
ilustrasi seseorang bercermin di kaca retak (pexels.com/@shvets-production)

Ku berdiri di cermin yang retak

Batinku tersayat, luka tak tampak

Tapi rasa sakitnya berhasil merusak 

Sanubari hingga melompat bak katak

Kadang cepat, kadang lambat kumuak

Saat angin menyapu daun, kutersentak 

 

Yang mati ingin hidup sudah tak berhak

Membawa beribu janji yang menyeruak

Sudah menjadi mayat di alam akhirat

Yang hidup shalat tak boleh terlewat

Santap makanan lezat yang dimasak

Pakailah baju bercorak yang layak

Sebelum tangan dijabat malaikat

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Ulumiah
EditorSiti Ulumiah
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Menatap Jalan yang Kutinggalkan

02 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi guru dan siswa-siswa SD sedang hormat.

[PUISI] Guru Seribu Kiasan

02 Okt 2025, 05:02 WIBFiction
ilustrasi perempuan (unsplash.com/@elsatkw)

[PUISI] Setara Itu Ilusi

01 Okt 2025, 12:59 WIBFiction
ilustrasi perempuan (unsplash.com/@priscilladupreez)

[CERPEN] Dua Kali Lipat

30 Sep 2025, 22:32 WIBFiction
ilustrasi puisi

[PUISI] Puisi Terkutuk

30 Sep 2025, 07:02 WIBFiction
ilustrasi orang berdiri di pinggir jalan

[PUISI] Melipat Jarak

29 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
dua bolpen kembar

[CERPEN] Pulpen Kembar

28 Sep 2025, 22:15 WIBFiction