[PUISI] Sialnya Aku, Tetap Berjuang

Katanya, keberuntungan menghampiri orang yang siap menerimanya.
Namun, mengapa aku tak pernah dihampiri?
Aku sudah mempersiapkannya.
Aku sudah mengusahakannya.
Tapi lagi-lagi yang kutemui justru ketidakberuntungan.
Ya, sialnya aku!
Selalu berhadapan dengan
“hampir saja...”
“sedikit lagi...”
“kurang satu nilai saja...”
Ironisnya, aku juga berhadapan dengan sistem yang dicurangi.
Hingga aku bertanya-tanya,
“Apakah aku kurang berusaha dan meminta?”
atau
“Apakah aku memang tidak beruntung?”
Jika saja aku bisa memilih....
Tapi katanya, “Berandai-andai itu dosa.”
Lalu, pada akhirnya aku menyimpan sejuta tanya.
Namun, bodohnya aku,
aku tetap berusaha untuk tujuan yang kuimpikan itu.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.