Hamparan biru menjadi saksi bisu
Manusia dalam kubangan ekspektasi
Yang patah oleh realita kelam
Tenggelam berseru pada bungkam

Patah tanpa luka berdarah
Sepasang mata tak mampu menjamah
Kau yang sempat terbuai rayuan resah
Remuk tanpa berani menulis kembali kisah

Tenang saja, semesta punya cara romantis menjawab
Setiap patah akan tumbuh
Dan kau tak selamanya menikmati romansa usang
Kau tak percaya?
Sungguh, Tuhanmu tahu cara mengembalikan lebih utuh