5 Perbedaan Nasi Goreng dan Nasi Biryani, Sama-sama Kaya Rempah
- Cara memasak yang berbeda antara nasi goreng dan nasi biryani
- Jenis beras yang digunakan juga menjadi perbedaan keduanya
- Komposisi bumbu yang digunakan dalam nasi goreng dan nasi biryani
Siapa yang tidak kenal nasi goreng? Hidangan khas Indonesia ini sudah menjadi makanan favorit banyak orang, bahkan sering disebut sebagai comfort food sejuta umat. Namun, di sisi lain, ada nasi biryani dari India dan Timur Tengah yang juga terkenal kaya rempah dengan aroma khasnya.
Keduanya sama-sama menggunakan nasi dan bumbu yang melimpah, tapi ternyata punya perbedaan besar dalam cara masak, tekstur, dan cita rasa. Kalau kamu penasaran, yuk simak lima perbedaan nasi goreng dan nasi biryani berikut ini. Jadi, kamu semakin tahu mana yang lebih cocok dengan seleramu.
1. Cara memasak yang berbeda
Nasi goreng dimasak dengan cara menumis nasi bersama bumbu dan bahan tambahan. Proses ini membuat nasi lebih kering, aromanya keluar, dan bumbunya meresap sempurna. Biasanya, nasi yang digunakan adalah nasi sisa semalam agar hasilnya tidak lembek.
Sedangkan nasi biryani dimasak dengan metode dum, yaitu nasi setengah matang ditim bersama bumbu dan daging. Proses ini membuat rasa rempah meresap ke dalam setiap butir nasi. Teksturnya lebih pulen dan aromanya kuat karena dimasak dalam waktu lama.
2. Jenis beras yang digunakan
Nasi goreng biasanya menggunakan beras lokal dengan tekstur pulen atau pera sesuai kebiasaan orang Indonesia. Karena dimasak dengan api besar dan cepat, nasi yang digunakan harus terpisah agar tidak menggumpal. Inilah kenapa nasi sisa semalam lebih cocok.
Sedangkan nasi biryani selalu identik dengan beras basmati dari India. Beras ini panjang, ringan, dan tidak lengket saat matang. Hasilnya, nasi biryani terlihat lebih cantik dan berbutir panjang.
3. Komposisi bumbu yang digunakan
Bumbu nasi goreng cenderung sederhana, biasanya hanya bawang putih, bawang merah, cabai, kecap manis, dan garam. Meski sederhana, cita rasanya kuat karena dimasak dengan teknik tumisan cepat di wajan panas. Inilah yang membuat nasi goreng terasa gurih khas Indonesia.
Nasi biryani menggunakan campuran rempah kompleks seperti kapulaga, kayu manis, cengkih, kunyit, ketumbar, dan jintan. Terkadang juga ditambahkan yogurt untuk menambah kelembutan rasa. Kombinasi rempah ini menciptakan aroma tajam yang berbeda dengan nasi goreng.
4. Lauk dan topping yang menemani
Nasi goreng biasanya disajikan dengan telur, ayam suwir, atau udang. Tambahan kerupuk, acar, atau irisan mentimun juga jadi pelengkap khas ala Indonesia. Sederhana, tapi bikin kenyang dan nikmat.
Sementara itu, nasi biryani sering dipadukan dengan daging kambing, ayam, atau sapi yang dimasak bersama nasi. Lauknya lebih berat dan sering ditambah dengan kacang mete goreng atau kismis. Kombinasi ini membuat nasi biryani terasa mewah dan berlapis rasa.
5. Cara penyajian yang khas
Nasi goreng umumnya langsung dihidangkan di piring dengan tambahan topping di atasnya. Sifatnya praktis dan bisa dimakan kapan saja, entah untuk sarapan, makan siang, atau malam. Bahkan nasi goreng bisa dipesan dalam berbagai variasi sesuai selera.
Nasi biryani biasanya disajikan dalam porsi besar, sering dimakan bersama-sama dalam satu wadah. Tradisi ini mencerminkan budaya kebersamaan di India dan Timur Tengah. Oleh karena itu, nasi biryani sering hadir di acara-acara besar seperti pernikahan atau perayaan.
Kalau kamu disuruh memilih, lebih tergoda dengan nasi goreng yang praktis atau nasi biryani yang penuh aroma rempah? Dua-duanya sama-sama nikmat dan punya pesona unik yang bikin susah ditolak.
