5 Kebiasaan yang Tanpa Disadari Bisa Merusak Kesehatan Gigi

Jeruk dan lemon menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan. Keduanya juga merupakan sumber vitamin C yang baik. Selain dikonsumsi secara utuh, jeruk dan lemon biasanya diperas atau diolah menjadi jus. Rasanya yang lezat dan menyegarkan sangat cocok untuk diteguk terutama di cuaca terik.

Namun air perasan jeruk atau lemon yang bersifat asam justru berisiko merusak enamel gigi, sebuah lapisan tipis yang terdapat pada permukaan terluar gigi. Lebih lanjut, ini bisa menyebabkan pembentukan karies dan gigi berlubang. Dilansir Healthline, satu gelas air perasan jeruk atau lemon tidak membahayakan gigi sehingga aman dikonsumsi.

Sebagian orang lebih suka mengonsumsi jus buah alih-alih mengonsumsinya secara utuh. Bukan tanpa alasan, jus buah lebih mudah ditelan dan rasanya lebih lezat sebab ditambahkan pemanis buatan. 

Menurut keterangan Badan Kesehatan Dunia (WHO), di dalam mulut, gula berinteraksi dengan bakteri yang kemudian menghasilkan asam. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, asam berisiko mengikis enamel gigi yang perlahan menyebabkan gigi berlubang.

Oleh karena itu, konsumsi buah utuh jauh lebih disarankan. Saat mengunyah, kelenjar saliva akan memproduksi air liur yang berfungsi untuk menetralisir asam serta mencengah pertumbuhan bakteri dalam mulut.

Coba ingat-ingat, berapa kali kamu makan dalam sehari? Umumnya orang dewasa makan sebanyak tiga kali sehari. Belum lagi camilan yang dikonsumsi di sela-sela waktu makan. Sayangnya, makan terlalu sering bisa berdampak pada kesehatan gigi dan mulut, lho. 

Saat makan, mulut akan berada pada suasana asam. Karenanya, semakin sering kita makan, maka semakin sering gigi kita terekspos oleh asam. Selain itu, makanan yang mengandung karbohidrat cenderung menempel pada celah gigi sehingga berpotensi menjadi medium pertumbuhan bakteri.

Oleh karena itu, makan 3 kali sehari lebih dianjurkan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Jika kamu terbiasa makan lebih sering, utamakan konsumsi buah dan sayur seperti wortel dan apel karena bisa mengaktifkan mekanisme pembersihan gigi. Setelah makan, kumur-kumur dengan air serta makan permen karet yang mengandung xilitol.

Banyak orang memberikan tekanan yang terlalu kuat saat menyikat gigi. Tak sedikit juga yang menggosoknya terlalu kasar dengan anggapan gigi akan lebih bersih. Padahal faktanya tidak demikian. Ini justru berisiko mengikis enamel gigi dan menyebabkan abrasi pada gusi.

Untuk menjaga kesehatan gigi, penggunaan sikat gigi yang lembut dengan bulu sikat halus jauh lebih dianjurkan. Selain itu, hindari bahan aktif seperti charcoal pada sikat dan pasta gigi karena bahan ini bersifat abrasif. Ini diungkap dalam laman Montery Peninsula Dental Group.

Karena asam berbahaya bagi enamel gigi, kamu mungkin berpikir untuk segera menyikat gigi usai mengonsumsi makanan atau minuman asam untuk mengurangi efeknya. Namun ini justru menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada gigi.

Alih-alih menyikat gigi, berkumurlah dengan air mineral usai makan atau minum sesuatu yang bersifat asam. Umumnya pH mulut akan kembali netral setelah 20 menit. Setelah itu, kamu baru boleh menggosok gigi seperti biasanya.

Tak disangka-sangka, kebiasaan yang sekilas tampak baik untuk kesehatan ternyata malah bisa menyerang kondisi gigi dan mulut. Untuk itu, yuk, batasi kebiasaan ini agar kesehatan gigi dan mulut semakin optimal. Jangan lupa juga untuk memeriksa gigi secara rutin, ya!