Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Mitos tentang Makanan Sehat yang Sering Keliru

ilustrasi wanita mengonsumsi makanan sehat (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita mengonsumsi makanan sehat (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • Makan malam nggak bikin gemuk, yang penting kontrol asupan kalori dan pilih makanan sehat.
  • Karbohidrat kompleks penting untuk energi tubuh, hindari karbohidrat olahan dan gula berlebih.
  • Lemak tak jenuh seperti alpukat dan ikan salmon baik untuk kesehatan jantung dan otak, konsumsi dalam jumlah tepat.

Pernah nggak sih, kamu denger berbagai aturan tentang makanan sehat yang ternyata bikin bingung? Misalnya, harus stop makan malam biar nggak gemuk, atau semua lemak itu jahat buat tubuh?

Banyak banget mitos yang beredar, dan nggak jarang kita jadi salah paham. Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas 7 mitos makanan sehat yang mungkin sering kamu dengar. Siap-siap, yuk, untuk mengubah cara pandang kamu tentang diet dan makan sehat! Jangan sampai salah kaprah lagi, ya!

1. Makan malam bikin gemuk

ilustrasi orang makan di malam hari (pexels.com/Eren Li)
ilustrasi orang makan di malam hari (pexels.com/Eren Li)

Kamu pasti sering dengar kalau makan malam bisa bikin gemuk, kan? Padahal, faktanya nggak begitu. Mitos ini muncul karena orang biasanya lebih sedikit beraktivitas di malam hari, jadi kalori yang masuk nggak banyak terbakar. Tapi sebenarnya, nggak masalah makan malam, asal jumlah kalorinya tetap dalam batas kebutuhan harian kamu.

Yang penting, perhatikan apa yang kamu makan saat malam. Pilih makanan yang rendah kalori dan hindari makanan tinggi lemak dan gula. Misalnya, pilih sayuran, protein rendah lemak, dan hindari makanan yang digoreng. Jadi, makan malam nggak akan jadi masalah selama kamu tetap kontrol asupan kalori.

Kalau kamu lagi diet, coba tetap makan malam dengan porsi yang lebih kecil dan lebih sehat. Jangan sampai kelaparan karena malah bisa bikin kamu ngemil di tengah malam. Ingat, yang penting itu kualitas makanan, bukan waktunya.

2. Karbohidrat itu musuh diet

ilustrasi orang makan roti (pexels.com/Nathan Cowley)
ilustrasi orang makan roti (pexels.com/Nathan Cowley)

Banyak orang berpikir kalau karbohidrat itu harus dihindari kalau mau diet. Faktanya, karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh kita. Memang, kalau terlalu banyak makan karbohidrat sederhana seperti gula, itu bisa bikin berat badan naik. Tapi, karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang, dan roti gandum sebenarnya penting untuk energi tubuh.

Yang perlu dihindari adalah karbohidrat olahan dan gula berlebih. Karbohidrat kompleks memberikan energi yang tahan lama dan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Jadi, nggak perlu takut sama karbohidrat, asal pilih yang sehat dan tetap dalam jumlah yang cukup.

Diet rendah karbohidrat bisa bikin kamu cepat turun berat badan, tapi biasanya berat badan itu akan kembali naik kalau kamu mulai makan karbohidrat lagi. Jadi, yang paling penting adalah menjaga pola makan seimbang dan memilih karbohidrat yang baik.

3. Semua lemak itu buruk

ilustrasi orang mengonsumsi alpukat (pexels.com/George Milton)
ilustrasi orang mengonsumsi alpukat (pexels.com/George Milton)

Nggak semua lemak itu buruk, kok! Tubuh kita butuh lemak untuk berbagai fungsi penting, seperti melindungi organ, menjaga suhu tubuh, dan menyerap vitamin tertentu. Yang perlu kamu perhatikan adalah jenis lemak yang kamu konsumsi. Lemak jenuh dan trans memang sebaiknya dihindari karena bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Sebaliknya, lemak tak jenuh seperti yang terdapat dalam alpukat, kacang-kacangan, dan ikan salmon justru baik untuk kesehatan jantung dan otak. Lemak sehat ini bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik. Jadi, jangan takut sama lemak, yang penting pilih yang sehat dan konsumsi dalam jumlah yang tepat.

Ingat, lemak juga memiliki kalori yang tinggi, jadi jangan berlebihan. Cukup konsumsi lemak sehat secukupnya, dan pastikan kamu juga makan banyak sayuran dan buah-buahan untuk keseimbangan nutrisi.

4. Makanan bebas gluten lebih sehat

ilustrasi wanita mengonsumsi makanan mengandung gluten (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita mengonsumsi makanan mengandung gluten (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tren makanan bebas gluten semakin populer belakangan ini, dan banyak orang menganggap makanan bebas gluten itu lebih sehat. Padahal, gluten sebenarnya adalah protein yang terdapat dalam gandum, barley, dan rye. Gluten nggak berbahaya bagi kebanyakan orang, kecuali kamu punya kondisi khusus seperti penyakit celiac atau intoleransi gluten.

Kalau kamu nggak punya masalah dengan gluten, nggak ada alasan untuk menghindarinya. Makanan bebas gluten sering kali diproses lebih banyak dan bisa jadi mengandung lebih banyak gula dan lemak untuk menutupi tekstur yang hilang karena tanpa gluten. Jadi, belum tentu lebih sehat.

Lebih baik fokus pada makanan yang benar-benar sehat, seperti sayuran, buah-buahan, dan protein tanpa lemak, daripada hanya mencari label "bebas gluten". Ingat, label "bebas gluten" nggak selalu berarti lebih baik.

5. Jus buah lebih sehat daripada buah utuh

ilustrasi wanita meminum jus buah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita meminum jus buah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Banyak orang berpikir kalau minum jus buah lebih praktis dan tetap sehat. Padahal, jus buah biasanya mengandung gula yang tinggi dan serat yang hilang selama proses pengolahan. Buah utuh memberikan serat yang membantu pencernaan dan membuat kamu kenyang lebih lama.

Selain itu, jus buah sering kali ditambahkan gula atau sirup untuk mempermanis rasa, yang bisa meningkatkan asupan kalori tanpa kamu sadari. Jadi, lebih baik makan buah utuh daripada minum jus, kecuali kamu membuat jus sendiri tanpa tambahan gula dan dengan serat yang tetap terjaga.

Kalau kamu tetap ingin minum jus, coba pilih yang 100% jus tanpa tambahan gula dan batasin konsumsinya. Lebih baik makan buah segar langsung untuk mendapatkan manfaat kesehatan maksimal dari buah tersebut.

6. Telur meningkatkan kolesterol

ilustrasi seseorang memasak telur (pexels.com/Amina Filkins)
ilustrasi seseorang memasak telur (pexels.com/Amina Filkins)

Telur sering kali dianggap sebagai penyebab naiknya kolesterol dalam darah. Padahal, kolesterol yang ada dalam makanan (kolesterol diet) nggak memiliki dampak besar terhadap kadar kolesterol dalam darah kebanyakan orang. Yang lebih berpengaruh adalah lemak jenuh dan trans yang kamu konsumsi.

Telur adalah sumber protein yang bagus dan juga mengandung nutrisi penting seperti vitamin B12, vitamin D, dan kolin. Untuk kebanyakan orang, makan satu telur per hari tidak akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Jadi, nggak perlu takut makan telur, selama kamu mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar.

Kalau kamu khawatir dengan kolesterol, fokuslah pada pola makan keseluruhan yang sehat, termasuk mengurangi asupan lemak jenuh dan trans, serta meningkatkan konsumsi serat dan lemak sehat. Telur bisa menjadi bagian dari diet yang seimbang dan sehat.

7. Makan sayuran mentah lebih sehat

ilustrasi orang makan sayuran mentah (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
ilustrasi orang makan sayuran mentah (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Ada anggapan bahwa makan sayuran mentah lebih sehat karena nutrisinya masih utuh. Memang benar, beberapa nutrisi bisa rusak saat sayuran dimasak, tapi ada juga sayuran yang justru lebih bermanfaat saat dimasak. Misalnya, tomat yang dimasak mengandung lebih banyak likopen, yang merupakan antioksidan penting.

Selain itu, memasak sayuran juga bisa membantu memecah dinding sel tanaman, sehingga nutrisi lebih mudah diserap oleh tubuh. Jadi, baik makan sayuran mentah maupun dimasak punya kelebihan masing-masing. Yang penting, pastikan kamu mencuci sayuran dengan bersih sebelum dimakan mentah untuk menghilangkan kotoran dan pestisida.

Variasikan cara mengonsumsi sayuran untuk mendapatkan manfaat maksimal. Kamu bisa mencoba makan sayuran mentah sebagai salad, atau dimasak sebagai sup atau tumis. Yang penting, pastikan asupan sayuran kamu cukup setiap hari.

Sekarang kamu udah tahu kan, kalau banyak mitos tentang makanan sehat itu belum tentu benar? Mengetahui fakta yang sebenarnya bisa membantu kamu membuat pilihan yang lebih baik dan lebih sehat untuk tubuh. Ingat, pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat itu jauh lebih penting daripada sekadar mengikuti tren atau mitos. Jangan ragu untuk terus belajar dan eksplorasi tentang nutrisi yang tepat untuk diri sendiri.

Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membantu kamu lebih pintar dalam memilih makanan. Stay healthy!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Selaras
EditorSelaras
Follow Us