Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Olahraga Bisa Memicu Naiknya Asam Lambung?

ilustrasi sakit perut saat olahraga (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Beberapa olahraga intensitas tinggi dapat memicu naiknya asam lambung, seperti lari, sprint, dan senam.
  • Tekanan pada perut dari latihan seperti crunch, sit-up, atau angkat beban juga bisa meningkatkan risiko refluks asam lambung.
  • Olahraga moderat dan berdampak rendah seperti berjalan kaki dan berenang dapat bermanfaat bagi orang dengan asam lambung.

Naiknya asam lambung ke kerongkongan bisa memicu ketidaknyamanan dan gejala seperti rasa panas di dada (heartburn). Biasanya, perubahan gaya hidup disarankan untuk mengelola masalah asam lambung, salah satunya adalah dengan berolahraga. Kendati demikian, ternyata banyak yang melaporkan mengalami refluks asam lambung saat berolahraga. Namun, benarkah olahraga dapat memicu atau memperburuk gejala masalah asam lambung?

Hubungan antara aktivitas fisik dan asam lambung memang kompleks. Di sini akan dibahas apakah olahraga dapat memicu asam lambung naik.

1. Apakah olahraga bisa memicu asam lambung naik?

Ya, beberapa jenis olahraga dapat memicu asam lambung naik. Ini biasanya terjadi ketika aktivitas fisik meningkatkan tekanan pada area perut atau mengganggu fungsi sfingter esofagus bagian bawah/lower esophageal sphincter (LES), otot yang mencegah asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Olahraga dengan intensitas tinggi atau berdampak kuat lebih mungkin memicu asam lambung karena tuntutan fisiknya yang berat.

Berikut beberapa pemicu umumnya:

  • Latihan intensitas tinggi: Aktivitas intensitas tinggi, seperti lari, sprint, dan senam melibatkan banyak gerakan tubuh yang dapat menyebabkan gejala asam lambung.
  • Tekanan pada perut: Jenis latihan seperti crunch, sit-up, atau angkat beban berat meningkatkan tekanan intraabdomen, membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.
  • Olahraga setelah makan: Berolahraga sesaat setelah makan dapat memperburuk asam lambung karena aktivitas lambung meningkat saat perut masih penuh.

Dalam sebuah studi terhadap individu sehat, aktivitas intens seperti lari menyebabkan lebih banyak refluks gastroesofagus dibandingkan dengan olahraga berdampak rendah seperti bersepeda (JAMA, 1989).

2. Olahraga yang membantu mengelola gejala terkait asam lambung

ilustrasi pilates (unsplash.com/Jaspinder Singh)

Meskipun beberapa jenis olahraga memicu naiknya asam lambung, tetapi olahraga moderat dan berdampak rendah justru dapat bermanfaat bagi orang dengan asam lambung. Aktivitas ini mendukung pencernaan, menjaga postur tubuh tetap tegak, dan membantu mengelola berat badan, semuanya merupakan faktor penting dalam mengurangi gejala refluks.

Beberapa olahraga yang disarankan meliputi:

  • Berjalan kaki: Aktivitas berdampak rendah yang membantu pencernaan dan mengurangi risiko refluks, terutama jika dilakukan setelah makan.
  • Berenang: Memperkuat diafragma dan mendukung pengelolaan berat badan tanpa menyebabkan gerakan tubuh yang berlebihan.
  • Yoga dan pilates: Gerakan lembut yang meningkatkan kekuatan inti tubuh tanpa posisi yang menekan perut.
  • Sepeda statis: Menjaga tubuh tetap tegak dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular tanpa memicu naiknya asam lambung.

Jenis olahraga ini sangat membantu bagi orang-orang yang didiagnosis dengan GERD, bentuk kronis dari masalah asam lambung.

3. Tips mencegah asam lambung saat berolahraga

Bagi orang yang memiliki masalah asam lambung namun tetap ingin menjalani gaya hidup aktif, beberapa strategi dapat membantu meminimalkan gejala saat berolahraga:

  • Waktu makan: Jangan makan setidaknya dua jam sebelum berolahraga untuk mencegah refluks pasca makan.
  • Hidrasi: Minum air selama berolahraga untuk membantu pencernaan dan mengurangi keasaman di lambung.
  • Hindari makanan pemicu: Jauhi makanan yang umum menyebabkan refluks sebelum berolahraga.
  • Modifikasi rutinitas: Pilih aktivitas berdampak rendah karena umumnya tidak begitu memengaruhi aktivitas lambung.
  • Obat-obatan: Obat antasida atau obat penekan asam yang dijual bebas dapat membantu mengatasi gejala sebelum berolahraga.

Mencatat rutinitas olahraga, kebiasaan makan, dan gejala juga dapat membantu mengidentifikasi pemicu spesifik serta menjadi bahan diskusi dengan dokter.

4. Peran manajemen berat badan

ilustrasi orang menimbang berat badan (pexel.com/ Annushka Ahuja)

Obesitas adalah faktor risiko signifikan untuk GERD dan asam lambung. Perubahan pola makan dan aktivitas fisik teratur membantu mengelola berat badan, yang pada gilirannya mengurangi tekanan pada perut dan memperbaiki fungsi LES.

Studi menunjukkan bahwa individu yang rutin melakukan olahraga moderat cenderung lebih sedikit mengalami kekambuhan GERD. Oleh karena itu, menjalani gaya hidup aktif sangat penting untuk pengelolaan gejala jangka panjang (Gastroenterology Clinics of North America, 2014).

5. Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?

Meskipun olahraga dapat menjadi alat yang berharga untuk mengelola gejala masalah asam lambung, tetapi gejala yang menetap atau semakin buruk selama aktivitas fisik mungkin mengindikasikan masalah mendasar yang memerlukan perhatian medis. Konsultasikan dengan dokter apabila:

  • Gejala mengganggu kehidupan sehari-hari atau rutinitas olahraga.
  • Obat-obatan yang dijual bebas tidak memperbaiki gejala.
  • Ada tanda-tanda komplikasi, seperti kesulitan menelan atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Kesimpulannya, beberapa olahraga berdampak buruk terhadap asam lambung karena meningkatkan tekanan pada area perut atau mengganggu fungsi LES. Meskipun begitu, olahraga berdampak rendah seperti berjalan kaki dan berenang umumnya bermanfaat.

Dengan mengambil langkah pencegahan dan menyesuaikan rutinitas olahraga sesuai kebutuhan, orang dengan masalah asam lambung dapat menjalani gaya hidup aktif tanpa mengorbankan kesehatan.

Referensi 

Paul Chang and Frank Friedenberg, “Obesity and GERD,” Gastroenterology Clinics of North America 43, no. 1 (January 3, 2014): 161–73, https://doi.org/10.1016/j.gtc.2013.11.009.
Clark CS, Kraus BB, Sinclair J, Castell DO. Gastroesophageal reflux induced by exercise in healthy volunteers. JAMA. 1989 Jun 23-30;261(24):3599-601.
"Acid Reflux and Exercise." Medical News Today. Diakses Maret 2025. 
"The Connection Between Exercise and Acid Reflux." SCNV. Diakses Maret 2025. 
"Does Exercise Help Acid Reflux?" SingleCare. Diakses Maret 2025. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us